Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sehari Jelang Lockdown di Lingga Kepri, Penumpang Pelabuhan Tanjungpinang Membludak

Sehari Jelang Lockdown di Lingga Kepri, Penumpang Pelabuhan Tanjungpinang Membludak Ratusan penumpang membeludak di pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, sehari jelang lockdow. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Penumpang di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang membludak, Jumat (27/3). Lonjakan penumpang terjadi sehari jelang diberlakukannya local lockdown pelayaran rute khusus dari dan ke Kabupaten Lingga, Kepri.

Penumpang yang didominasi mahasiswa, anak sekolah, serta santri memadati terminal pelabuhan sejak pagi. Mereka berbondong-bondong ingin pulang kampung imbas kebijakan lockdown tersebut.

"Hari ini penumpang melonjak, karena mulai besok tak ada lagi kapal yang melayani rute Tanjungpinang-Lingga atau sebaliknya," kata Kepala KSOP Pelabuhan SBP Tanjungpinang, A. Martawilaya

Dia katakan, pada hari ini, ada tiga kapal yang melayani ratusan penumpang tersebut, yakni MV Dumai Ekspress 3 dengan tujuan Pancur mengangkut 132 penumpang.

Kemudian, MV Lintas Kepri tujuan Daik Lingga mengangkut 180 penumpang, dan MV Super Jet 7 tujuan Dabo Singkep mengangkut 168 penumpang.

"Ketiga kapal itu dipadati penumpang berikut barang bawaan," ujarnya.

Bahkan ada belasan penumpang tidak bisa berangkat ke Lingga karena tidak mendapatkan tiket.

"Kami tolak, sebab kapasitas kapal pun penuh. Beresiko kalau tetap dipaksakan berangkat," tutur Martawilaya.

Seorang penumpang berstatus mahasiswa, Adhe Moduffar mengaku sangat kecewa karena tidak kebagian tiket pulang ke kampung halamannya.

Menurut dia, sistem lockdown ini sangat baik guna mengantisipasi Covid-19, namun terkesan mendadak. Sehingga terjadi lonjakan penumpang dan menyebabkan sejumlah penumpang gagal berangkat.

"Seharusnya lockdown ini diinformasikan awal-awal, sebab kami juga ingin pulang jumpa orangtua di kampung, apalagi aktivitas kampus libur akibat Covid-19," ujar Adhe.

Penumpang lainnya yang juga mahasiswa, Suhartono, menyatakan mendukung sistem lockdown, apalagi saat ini dari tujuh kabupaten/kota se Kepri, hanya Lingga yang masih nihil kasus Covid-19, baik ODP dan PDP.

Dia pun mengakui, terpaksa pulang ke kampung atas permintaan orangtua di tengah pandemi Covid-19.

"Orangtua minta pulang dulu, di sini juga tak ada kegiatan, kampus libur," imbuhnya.

Seperti diketahui, Pemkab Lingga akan memberlakukan lockdown selama 14 hari ke depan, terhitung Sabtu (28/3).

Selama lockdown berlaku, arus keluar masuk orang akan ditutup. Hanya kapal khusus angkutan barang dan kebutuhan pokok yang diperbolehkan keluar masuk ke Lingga.

Sementara, penerbangan pesawat perintis dari dan ke Lingga juga tetap dibuka. Pemkab Lingga tidak bisa menutup sepihak, karena hal itu merupakan kebijakan Pemerintah Pusat. Seperti diberitakan Antara.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Baca Selengkapnya
Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan

Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.

Baca Selengkapnya
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Respons Pj Wali Kota Tanjungpinang Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Pemalsuan Surat Tanah
Respons Pj Wali Kota Tanjungpinang Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Pemalsuan Surat Tanah

Polres Bintan, Polda Kepri resmi menetapkan Penjabat Wali Kota Tanjungpinang sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan surat tanah.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional
Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional

Maskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.

Baca Selengkapnya
Imbas Kecelakaan KA Turangga di Bandung, Penumpang Bisa Uangkan 100 Persen Tiket Perjalanan yang Terdampak
Imbas Kecelakaan KA Turangga di Bandung, Penumpang Bisa Uangkan 100 Persen Tiket Perjalanan yang Terdampak

Lintas selatan Kroya-Bandung untuk sementara tidak dapat dilalui karena penanganan evakuasi masih berlangsung.

Baca Selengkapnya
Maskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai
Maskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai

Akibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.

Baca Selengkapnya
Menilik Pulau Cingkuak, Jejak Peninggalan Portugis dalam Geliat Perdagangan Rempah di Pantai Barat Sumatera
Menilik Pulau Cingkuak, Jejak Peninggalan Portugis dalam Geliat Perdagangan Rempah di Pantai Barat Sumatera

Pulau yang terletak di Teluk Painan ini dulunya merupakan benteng pertahanan Portugis yang digunakan sebagai loji Belanda untuk perdagangan lada.

Baca Selengkapnya