Sedang tiduran, Purwanto dihajar tetangga pakai martil hingga kritis
Merdeka.com - Teguh Purwanto (33) warga Padangan, Desa Jungke, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dilarikan ke rumah sakit. Bapak dua anak ini terluka parah di bagian kepala, setelah berkali-kali dihajar dengan martil oleh tetangganya sendiri. Istri dan tetangga segera melarikannya ke rumah sakit dalam kondisi kepala bersimbah darah.
Informasi yang dihimpun, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Kamis (18/6) pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Saat itu korban sedang tiduran di salah satu kamar yang ada di rumahnya, sedangkan istri dan anaknya sedang keluar rumah.
"Menantu saya dipukuli dengan martil oleh tetangganya. Namanya Imam Pramuji saat itu dia memang sedang tiduran di kamar. Tahu-tahu Imam datang dan menghajar menantu saya. Rumah memang lagi sepi, istri dan anaknya pada pergi keluar," kata Sireng Padmo Diharjo, mertua korban kepada wartawan.
Sireng menjelaskan, keluarganya tidak melihat saat Imam masuk ke dalam rumah anaknya. Namun tiba-tiba langsung terdengar suara pukulan beberapa kali. Setelah itu suaminya melihat pelaku keluar dari kamar menantunya dengan membawa martil.
"Saya kaget melihat menantu saya tergeletak bersimbah darah dengan luka parah di kepalanya," ucapnya.
Usai menganiaya, pelaku dikabarkan menyerahkan diri ke polisi. Sireng menduga aksi pemukulan dipicu masalah sepele yang terjadi pada Selasa (16/6) lalu. Ketika itu anak korban yakni Haikal yang berusia dua tahun tidak sengaja menyenggol rangka gerobak kayu yang dibuat oleh pelaku hingga roboh.
"Sepertinya Imam tidak terima kemudian mengeluarkan kata-kata kasar yang didengar oleh korban, hingga akhirnya terjadi perselisihan antara korban dan pelaku yang akhirnya berujung pada pemukulan pada Kamis pagi," urainya.
Kanit Kriminal Umum Polres Karanganyar, Ipda Tri Gusnadi masih mendalami motif pelaku dalam menjalankan aksinya.
"Kami masih mendalami kasus ini. Ada informasi Imam emosi gara-gara pekerjaannya diganggu oleh anak korban yang masih balita, beberapa hari lalu. Saat itu dia tengah membuat gerobak untuk berjualan. Dia akhirnya meluapkan emosinya kepada orangtua anak itu," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca SelengkapnyaMenyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaBuntut tabrak odong-odong hingga satu orang meninggal, sopir truk warga Purwakarta ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca Selengkapnya