Merdeka.com - Sugiyanto (40), pria yang hampir jual ginjal untuk biaya sekolah anaknya Shara Meylanda Ayu (20), tengah kebingungan karena putri tercinta diduga kabur bersama pacar dudanya. Ayu sudah meninggalkan ayahnya sejak sebulan lalu.

Bingung karena laporannya ke polisi tak ditanggapi, dia akhirnya menemui media. Rupanya, tindakan Sugi diketahui Ayu hingga dia menelepon.

"Saya lapor ke polisi malah dilempar-lempar. Dari Polres Depok suruh ke Polda Metro, dari Polda Metro suruh ke Mabes Polri, malah sempat ada petugas yang bilang kalau hilangnya baru sebulan mah sebentar," cerita Sugiyanto kepada merdeka.com, Selasa (13/5).

Dia menambahkan, saat menelepon, Ayu dalam keadaan menangis. Dia mengaku ada di Ciputat, meskipun Sugiyanto tidak percaya.

"Dia seperti tertekan dan stres. Dia bilang dia Ciputat, saya enggak percaya. Saya tanya 'kamu di Bangka kan?' tapi dia jawab enggak di Ciputat," beber Sugi.

"Kalau ada Ciputat kenapa enggak pulang? Atau kalau enggak berani biar bapak jemput," tambahnya.

Tapi Ayu tak menjawab dan langsung menyudahi teleponnya. Sebelum menutup telepon, Sugiyantyo tegas mengatakan pada Ayu tidak akan mencabut laporannya dari polisi bila dia tak pulang ke rumah.

"Saya bilang, lebih baik kamu pulang dari pada nanti ditangkap polisi. Tapi telepon langsung mati," ucap pria yang berprofesi sebagai tukang jahit di daerah Kamal, Cengkareng.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sugiyanto yang dulu rela menjual ginjalnya demi sekolah Ayu, kebingungan mencari anak semata wayangnya yang kabur hampir satu bulan lamanya. Tanpa pesan, mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta hilang tanpa jejak, dugaan sementara dia dibawa oleh pacarnya ke Pangkal Pinang, Bangka.

Dari pengakuan temannya, Shara membawa ransel saat hendak pergi. Laptop yang ditinggal Shara kemudian diselidiki. Didapatlah informasi dan foto kalau Shara tengah mesra dengan duda bernama Aan yang tinggal di Bangka.