Merdeka.com - Oka Wira Satya (15), siswa kelas X SMK Adi Luhur Condet, Jakarta Timur, meregang nyawa saat dibawa ke RS Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (13/8) kemarin. Oka yang saat tawuran terkena sabetan celurit di bagian kepala dan punggungnya ini sempat sadarkan diri saat di bawa teman-temanya ke ruang IGD.

"Dia masih bisa jalan ke rumah sakit, pas masuk ruang UGD dia pingsan. Terus dia sadar kembali dan sempat minta minum, tapi dilarang dokter," kata salah satu rekan korban, berinisial R, di pemakaman Kebon Pala, Kamis (14/8).

R mengatakan, nyawa Oka tak dapat ditolong karena kehabisan banyak darah. Oka pun sempat bertemu dengan ibunya di Ruang IGD dan sempat berpamitan untuk pergi selamanya.

"Saat di ruang UGD rumah sakit, Oka bilang sama ibunya, sudah tidak kuat dan mau mati saja. Gak lama setelah itu nyawa dia udah gak ketolong lagi," jelasnya.

R menceritakan, saat terjadi tawuran Oka memang berada di barisan paling depan dengan membawa senjata tajam jenis celurit. Menurutnya, sejak masih duduk di bangku SMP, Oka memang gemar ikut tawuran bersama kakak kelasnya.

"Dia yang paling depan dan pegang senjata tajam. Dia paling nafsu buat tawuran. Dari SMP juga sering tawuran. Paling depan terus setiap tawuran," ungkap R.

Namun demikian, menurutnya, Oka adalah tipikal anak yang baik dan mudah bergaul. R menambahkan, meski gemar tawuran, R tidak pernah menyakiti teman-temanya di sekolah.

"Kalau di sekolah dia solider anaknya. Dia baik dan pinter gaul, makanya temennya banyak," tandasnya.