Sebelum tertangkap, 9 imigran gelap ditelantarkan sopir travel
Merdeka.com - Di balik penangkapan terhadap sembilan imigran gelap asal Afganistan oleh pihak imigrasi Palembang, ada kisah menarik. Saking semangat mencari suaka di Australia, mereka harus melalui seluruh perjalanan dengan susah payah.
Usai memeriksa kesembilan imigran gelap tersebut, Kepala Imigrasi Kelas I Palembang, Bogi Widyantoro menjelaskan pendatang asal Afganistan itu berangkat dari Kabul secara sembunyi-sembunyi ke New Delhi, India. Dari negara itu, mereka menumpang pesawat menuju Kuala Lumpur, Malaysia.
Di negeri tersebut, mereka berhasil mengelabui petugas imigrasi Malaysia dan berangkat ke pinggir pantai untuk melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Agar terhindar dari penciuman petugas, mereka menyeberang dengan menggunakan speedboad dan mengarungi Selat Malaka.
Setelah melalui perjalanan cukup melelahkan, mereka akhirnya tiba di Pekanbaru, Riau. Tidak ketahui berapa jam perjalanan mereka untuk bisa menginjakkan kaki di Riau.
"Mereka mengaku naik speadboat dari Malaysia ke Pekanbaru. Untuk berapa lama perjalanan itu, saya kurang paham, karena tidak sampai ke situ," ungkap Bogi, Senin (10/11).
Dengan uang yang tersisa, mereka lantas menyewa mobil travel untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Sesampainya di daerah Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumsel, sopir travel tersebut malah menurunkan mereka di tengah jalan tanpa alasan.
Alhasil, sembilan imigran gelap yang semuanya laki-laki itu terlantar di sebuah desa. Warga curiga dengan kedatangan sekelompok orang asing di tempat tinggal mereka dan langsung melaporkannya ke kantor polisi setempat.
"Alasan sopir travel menurunkan mereka tidak tahu. Travel itu langsung kabur. Kemungkinan besar, mobil mereka dibuntuti orang," kata Bogi.
"Saat kami temukan, mereka cuma bawa pakaian di badan, tidak ada bekal apapun, apalagi dokumen kewarganegaraan," tutupnya.
Diberitahukan sebelumnya, Imigrasi Kelas I Palembang berhasil mengamankan sembilan imigran gelap asal Afganistan yang hendak bepergian menuju Australia. Mereka ditangkap saat melintas di antara wilayah Kecamatan Mesuji dan Kecamatan Lempuing, Ogan Komering Ilir, Sumsel, Sabtu (8/11) pukul 01.00 WIB.
Kesembilan imigran gelap tersebut paling muda berusia 19 tahun dan paling tua berumur 42 tahun. Semuanya berkelamin laki-laki.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemuda Indonesia Ungkap Alasan Mengejutkan Hijrah ke Australia, Gaji Selangit-Harga Mobil Cuma Rp20 Juta
Pria ini mengungkapkan banyak hal mengenai alasannya hingga tantangan tinggal di Negeri Kanguru.
Baca SelengkapnyaMenetap di Australia, Acha Sinaga Sedih Tak Bisa Ikut Nyoblos saat Pemilu Karena Minim Informasi
Menjelang pemilu 2024, Acha Sinaga bercerita tentang kesedihannya karena tak bisa mengikuti Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Truk Angkut Peziarah Kecelakaan hingga Tewaskan 5 Orang, Sopir Jadi tersangka
Kecelakaan itu terjadi karena sopir mengemudikan kendaraannya sebagai sarana angkutan penumpang.
Baca SelengkapnyaKisah Wanita Pergi Liburan Keluarga di Australia, Tak Disangka Malah Kena Denda Rp 50 Juta Karena Ini
Niat pergi berlibur, wanita ini kaget saat diminta bayar denda Rp 50 juta.
Baca SelengkapnyaCurhat Istri Punya Suami Ganteng Jualan Cireng di Pinggir Jalan Jadi Sorotan 'Banyak yang Menghina Jualan di Kaki Lima'
Diungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca SelengkapnyaBerusia 103 Tahun, Ini Kisah Mbah Sakinem Saksi Hidup Perjalanan Para Imigran Jawa ke Suriname
Mbah Sakinem ialah imigran Jawa yang kini tinggal di Suriname. Ia disebut menjadi saksi hidup satu-satunya perjalanan para imgiran Jawa ke Suriname.
Baca SelengkapnyaPulang dari Transmigrasi, Pria Gunungkidul Ini Memilih Hidup Sendiri di Gubuk Pinggir Jurang Tepi Laut
Walaupun keluarganya sudah membujuknya untuk tinggal bersama mereka, namun Mbah Subeno tetap memilih tinggal menyendiri di sana.
Baca SelengkapnyaKAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnya