Merdeka.com - Pihak kepolisian tidak ingin terburu-buru menjerat hukum Abdul Qodir Jaelani karena menjadi penyebab kecelakaan yang menewaskan enam orang. Pasalnya, anak bungsu musisi Ahmad Dhani itu masih berusia 13 tahun.

Akibat ulahnya, Dul terancam melanggar pasal 310 ayat 4 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dul dianggap lalai mengemudikan mobil sehingga menyebabkan korban jiwa. Selain itu, Dul juga tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).

"Soal anak, usia si Dul 13 tahun. Peradilan anak itu bisa, tapi ketentuan-ketentuan itu bisa dibicarakan saksi ahli," ujar Kanit Laka Lantas Polres Jakarta Timur AKP Agung Budi Leksono, Senin (9/9).

Menurut Agung, kasus ini jadi pelajaran bagi orangtua agar lebih berhati-hati memberikan fasilitas ke anak di bawah umur. Terlebih saat itu Dul membawa mobil dinihari.

"Mengendalikan emosi saja masih berat apalagi mengendalikan mobil. Dan kecelakaan itu kan berawal dari melanggar peraturan, ini lah akibatnya," katanya.

Mengenai Ahmad Dhani yang siap pasang badan, Agung menilai itu satu hal yang wajar. Dia juga menyebut pentolan grup Dewa itu cukup kooperatif saat dimintai keterangannya. Dhani pun bersedia membantu biaya rumah sakit dan pemakaman para korban.

"Itu menunjukkan dia (Dhani) orangtua yang jantan, dan mau tanggung jawab soal itu," tandasnya.

Sementara itu, Kadiv Pengawasan dan Monev Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) M Ikhsan menegaskan Dhani lah yang harus bertanggung jawab karena lalai tidak menjalankan kewajibannya sebagai orang tua. Dhani bisa dijerat dengan Pasal 13, Undang-Undang no 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak.

"Untuk ancaman pidananya Pasal 77. Dengan ancaman penjara lima tahun," katanya.