Merdeka.com - Petugas kepolisian menyita berbagai jenis narkoba dari ruko milik Alansia, pelaku mutilasi Tonny Arifin Djomin di daerah Ancol, Jakarta Utara. Menurut pengakuan tersangka, sebelum membunuh, dia dan Tonny sempat pesta sabu.

"Kita juga temukan brankas yang diduga berisi narkoba, narkoba jenis Key 656 gram, narkoba jenis pil 140 butir, sabu 32,35 gram, serbuk putih yang belum diketahui jenisnya 60 gram. Dan plastik timbangan serta gelas ukur," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/3).

"Menurut pengakuan tersangka, dirinya sempat mengisap sabu bersama dengan korban. Itu terjadi sebelum pelaku membunuh korban," tambahnya.

Saat ini, lanjut Putut, polisi tengah mendalami apakah pelaku merupakan pengguna atau bandar narkoba. "Masih didalami," tutur Putut.

Sementara, barang bukti pembunuhan yang diamankan dari lokasi di antaranya, dua buah cincin dan kacamata milik korban Tonny. Kemudian gergaji besi, gergaji kayu, cutter dan pisau, las (yang berbentuk tembakan), tali, koper, kain darah dan CCTV.

Alansia adalah pelaku mutilasi Tonny Arifin Djomin (45) yang ditemukan di ruko milik Alansia di ruko nomor 26 D di Kompleks Apartemen Marina Mediterania Residences, Jakarta Utara. Tubuh korban ditemukan pada Selasa 12 Maret 2013.

Setelah melakukan mutilasi, Alansia kabur ke Surabaya dan akhirnya ditangkap pada Kamis 14 Maret 2013 pada pukul 19.30 WIB.

Pelaku dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup atau paling lama 20 tahun penjara.