Sebelum bubarkan diri, pendemo minta DPR berpihak pada rakyat
Merdeka.com - Demonstrasi menolak RUU Pilkada di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, berakhir pukul 12.00 WIB dengan pernyataan sikap masing-masing elemen mahasiswa dan organisasi masyarakat.
Ketua BEM UI, Ivan Riansa membacakan pernyataan sikap mahasiswa UI menolak pilkada tidak langsung. "Mendukung pilkada secara langsung agar tetap menghadirkan partisipasi politik publik yang lebih besar," kata Ivan dalam orasi penutupnya di Depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9).
Sikap berikutnya dari mahasiswa UI yang dibacakan Ivan adalah mendesak pemerintah dan DPR agar pembahasan dan pengesahan RUU Pilkada diundur serta diserahkan pada pemerintah dan DPR RI periode 2014-2019. "Dengan catatan bahwa pembahasan yang dilakukan harus memprioritaskan alternatif solusi yang lebih bijak," tutur Ivan.
Serikat Mahasiswa Paramadina, Radiv Annaba menyampaikan pernyataan sikap Mahasiswa Paramadina terhadap RUU Pilkada. "Menolak RUU Pilkada dan mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung," tutur Radiv.
Selain itu, Radiv menyatakan menuntut parlemen untuk menyusun undang-undang yang berpihak kepada rakyat, bukan kepentingan partai atau kelompok. Dia menambahkan, sebagian besar pendemo menginginkan berdiri di depan gedung parlemen untuk mengawal paripurna RUU Pilkada.
"Mengawal dan mengawasi proses demokrasi dan siap berada di garis terdepan untuk memperjuangkan kedaulatan rakyat," ucap Radiv.
Koalisi Kawal RUU Pilkada, Masykurudin Hafidz menyatakan sikapnya. "Rakyat adalah pihak yang mempunyai kedaulatan tertinggi di republik ini, maka sudah seharusnya mereka menentukan pemimpinnya sendiri," kata Maskurudin.
Maskurudin melanjutkan, anggota DPR semestinya fokus membahas perbaikan pilkada langsung untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraannya, bukan justru mengembalikan pemilihan pada DPRD.
"Pemilihan Kepala daerah secara serentak adalah solusi yang dapat dikedepankan dalam memperbaiki pelaksanaan pemilihan kepala daerah," lanjutnya.
Dari catatan Indonesia Corruption Watch (ICW), lanjutnya, terdapat 45 orang anggota DPRD terpilih pada Pemilu 2014 yang terjerat kasus korupsi. Ini tentu menjadi bukti sahih, bahwa lembaga ini sangat tidak cakap untuk diberi kepercayaan untuk memilih kepala daerah.
"DPR harus membuka dan belajar lagi, bahwa mayoritas atau lebih dari 90 persen pelaksanaan kepala daerah berjalan dengan lancar dan damai," tuturnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat Memanas, Massa Demo di Depan Gedung DPR Dibubarkan Paksa Polisi
Massa akhirnya mundur secara perlahan dan membubarkan diri dari sekitar gedung DPR RI
Baca SelengkapnyaAda Demo di DPR, Polisi Bakal Alihkan Lalu Lintas
Pengalihan arus mungkin diberlakukan apabila massa semakin membludak.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Pemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Demo Ricuh Depan DPR Dibubarkan Polisi, Massa Dipukul Mundur
Situasi sempat panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaDemo Depan DPR, Refly Harun Tolak Paslon Menang karena Curang Hingga Makzulkan Jokowi
Refly Harun juga menegaskan, dirinya tidak ingin pesta demokrasi dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu yang berpihak.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR
Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Rapat Paripurna Panas Hak Angket "Respons yang Tak Siap Kalah Terburuk Sepanjang Sejarah"
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar sidang paripurna pembukaan masa persidangan IV tahun sidang 2023-2024, Selasa, 5 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaDPR RI dan Pemerintah Sepakati RUU DKJ Disahkan di Paripurna
DPR RI dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan.
Baca SelengkapnyaPendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang
Sejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.
Baca Selengkapnya