Sea World dipagar, pengelola akan gugat pihak Ancol
Merdeka.com - Pemagaran secara sepihak yang dilakukan PT Pembangunan Jaya Ancol terhadap wahana Sea World sejak Sabtu (27/9) lalu, membuat tim advokasi PT Sea World Indonesia naik pitam dan akan menggugat balik PT Pembangunan Jaya Ancol.
Menurut tim advokasi PT Sea World Indonesia hal tersebut sama saja melawan hukum karena tidak ada putusan pengadilan yang memerintahkan untuk dilakukan pemagaran.
"Ancol tidak punya landasan hukum untuk memagari area kami. Putusan pengadilan negeri jelas-jelas membatalkan keputusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang memenangkan pihak Sea World," ujar tim advokasi PT Sea World Indonesia, Peter Kurniawan kepada wartawan dalam konferensi pers di Sea World, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (2/10).
Dia menjelaskan, perselisihan antara PT Sea World Indonesia dengan PT Pembangunan Jaya Ancol berawal pada Juni lalu. Ketika itu, BANI mengabulkan gugatan Ancol atas hak pengelolaan eksklusif Sea World. Namun, keputusan itu segera digugat balik oleh Sea World ke PN Jakarta Utara.
"Pengadilan negeri memenangkan tuntutan kami dan membatalkan putusan BANI. Dengan demikian, aturan yang berlaku sekarang masih perjanjian lama di mana hak pengelolaan ada di tangan Sea World," kata Peter.
Sementara itu, Presiden Direktur Sea World, Yongki Salim menuturkan, pihaknya siap menggugat balik PT Pembangunan Jaya Ancol terkait dilakukannya pemagaran tersebut.
"Kami tidak merasa ada perselisihan dan ingin bernegosiasi. Namun, mereka justru menempuh jalur hukum. Kami siap bila harus diselesaikan dengan cara itu," ujar Yongki.
Yongki menuturkan Sea World selalu mematuhi semua klausul yang ada dalam perjanjian Build Operate and Transfer (BOT) yang disepakati kedua pihak pada 20 tahun lalu. Bahkan, saat mempromosikan Sea World di berbagai wilayah di Indonesia, nama Ancol akan selalu disebut sehingga juga menguntungkan mereka.
Sea World bahkan memenuhi permintaan Ancol untuk melihat laporan keuangan. "Padahal dalam perjanjian, kami sama sekali tidak berkewajiban untuk menunjukkan laporan keuangan. Tapi hal itu kami lakukan karena ingin menjalin kerja sama yang baik," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FOTO: Menyaksikan Atraksi Barongsai di Akuarium Sea World Ancol Jelang Perayaan Imlek
Penampilan barongsai meliak-liuk di dalam air itu memukau para pengunjung.
Baca SelengkapnyaLibur Tahun Baru, Pengunjung Ancol Capai 108.000 Orang
Total ada 108.000 pengunjung yang masuk ke kawasan wisata Ancol pada, Senin (1/1), per 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaHari Kedua Tahun 2024, Pantai Ancol Dipadati Ribuan Wisatawan
Pantai Ancol menjadi tujuan wisata warga Jakarta dan sekitarnya menikmati liburan tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Libur Hari Raya Nyepi, 16.500 Orang Kunjungi Ancol
Pengunjung yang berlibur ke Ancol mencapai 16.500 orang saat Hari Raya Nyepi
Baca Selengkapnya100 Ribu Orang Diprediksi Kunjungi Ancol, Ingin Lihat Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru
Ancol memprediksi bakal dikunjungi 100 ribu orang di malam pergantian tahun.
Baca SelengkapnyaTemuan Fosil Berusia 72 Juta Tahun Buktikan Spesies Ini Selamat dari Kepunahan Massal
Temuan Fosil Berusia 72 Juta Tahun Buktikan Spesies Ini Selamat dari Kepunahan Massal
Baca SelengkapnyaBanjir Promo Tiket Masuk Ancol dan Taman Mini, Khusus untuk Masyarakat Nyoblos di Pemilu 2024
Manajemen Ancol mengumumkan bahwa terdapat potongan harga tiket masuk bagi para pemilih yang sudah berkunjung ke TPS. Promo ini berlaku pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaPulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.
Baca Selengkapnya