SBY: Tutur kata provokatif kobarkan permusuhan

Merdeka.com - Beberapa aksi kekerasan di Jakarta dan beberapa daerah lainnya diakui telah menumbuhkan keresahan masyarakat Indonesia. Namun, permasalahan ini tidak dapat selesai tanpa adanya peran serta dari pemuka agama dalam meredam sejumlah konflik yang terjadi.

"Saya berharap para pemuka dan tokoh agama juga ikut berkontribusi dengan baik. Misi dan peran utama para pemuka agama adalah memastikan ajaran agama yang dianut umatnya benar, serta membimbing akhlak dan perilaku para pemeluk agama agar menjadi warga bangsa yang baik," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu disampaikan SBY dalam Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1934 di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (20/4). Hadir dalam acara Wapres Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

SBY melanjutkan, melalui peranan itu pemuka agama dapat senantiasa menjaga kerukunan antarumat beragama. Namun, dibutuhkan pandangan, sikap dan tutur kata yang jernih dan positif yang dapat ditunjukkan kepada umat beragama.

"Pandangan, sikap dan tutur kata para pemuka agama yang jernih dan positif, tentulah menjadi kunci dalam menjaga kerukunan atau atau harmoni antar umat beragama itu," ujarnya.

"Sebaliknya, sikap dan tutur kata yang provokatif dan mengobarkan permusuhan bisa serta merta diikuti oleh pengikut-pengikutnya," kata SBY.