SBY tolak anugerah jenderal besar dari Panglima TNI
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) merespons usulan Panglima TNI Jenderal Moeldoko soal anugerah jenderal besar untuk dirinya. Meski mengapresiasi pernyataan mantan KSAD itu, namun SBY menolak menerimanya.
"Presiden mengatakan tidak diperlukan penghargaan seperti itu untuk presiden, karena itu memang menjadi kewajiban presiden, siapa pun presidennya memang harus melakukan seperti itu," ujar Mensesneg Sudi Silalahi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1).
Sudi menjelaskan, selama menjabat sebagai kepala negara, SBY memiliki kewajiban untuk membangun negara yang dipimpinnya, termasuk memperkuat militer dalam negeri. Apalagi, tugas TNI dalam waktu mendatang semakin berat dan menantang, sehingga butuh kesiapan dalam segala hal, termasuk alutsista.
"Cukup lama TNI kita tidak terbangun, dan tidak termodernisasi alutsistanya yang sudah usang dan baru sekarang lah waktunya, ketika ekonomi kita memungkinkan untuk itu," tandasnya.
Dalam menjalani tugasnya, lanjut Sudi, SBY mengerjakannya dengan ikhlas tanpa mengharap balas jasa, baik dari TNI maupun lembaga-lembaga lainnya. "Jadi apa-apa yang dilakukan beliau itu dilakukan secara ikhlas tanpa mengharapkan apapun gelar atau penghargaan, sekali lagi itu merupakan kewajiban yang seharusnya dilakukan oleh beliau sebagai presiden," pungkasnya.
Sebelumnya, di depan ratusan perwira TNI dan Polri, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengusulkan adanya anugerah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ). Anugerah yang dimaksud Moeldoko adalah gelar jenderal besar.
"Kami TNI, tidak salah kiranya kalau jenderal purnawirawan Presiden SBY mendapatkan anugerah jenderal besar, saya kira sangat tepat kita berikan kepada presiden," ujar Moeldoko saat memberi sambutan pada Rapat Pimpinan TNI/Polri di STIK, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (9/1).
Seluruh peserta rapim lantas bertepuk tangan saat usulan itu disampaikan Moeldoko . Sebaliknya, SBY nampak tersenyum dan tidak membalasnya dengan kata-kata apapun.
Seperti diketahui jenderal besar dengan lima bintang merupakan gelar kehormatan tertinggi untuk seorang perwira militer. Hanya orang-orang yang dianggap sangat berjasa bagi negara dan TNI berhak mendapatkan gelar jenderal besar.
Hingga saat ini Indonesia baru memiliki tiga jenderal besar. Soedirman, Soeharto dan AH Nasution .
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sah Jadi Jenderal Bintang Empat, ini Potret Prabowo Subianto Kembali Kenakan Seragam Perwira Tinggi TNI
Presiden Jokowi akan menganugerahkan gelar jenderal kehormatan kepada Menhan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSah! Prabowo Resmi Menyandang Pangkat Jenderal Bintang Empat
Jokowi resmi resmi memberikan pangkat istimewa jenderal bintang 4
Baca SelengkapnyaKolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaKini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'
Momen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaBesok, Jokowi Berikan Prabowo Kenaikan Pangkat Kehormatan Jadi Jenderal Bintang 4
Prabowo sendiri pensiun dari TNI dengan pangkat Letnan Jenderal atau bintang tiga.
Baca Selengkapnya