SBY akan dirikan Akademi Antikorupsi Internasional
Merdeka.com - Praktik korupsi masih marak terjadi di Indonesia. Meski Indonesia sudah membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa tahun lalu, praktik korupsi seolah kian subur.
Karena itu, untuk membantu memerangi korupsi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginisiasi pendirian Akademi Antikorupsi Internasional. "Indonesia menginisiasi pendirian Akademi Antikorupsi Internasional," kata SBY dalam akun Twitter-nya @SBYudhoyono, Selasa (30/7).
Untuk mewujudkan akademi itu, SBY membutuhkan orang profesional agar pemberantasan korupsi dapat berjalan maksimal. "Kita butuh profesional untuk cegah dan berantas korupsi," ujarnya.
Dalam berbagai kesempatan, SBY menegaskan pemerintah akan selalu konsisten dalam memberantas korupsi. SBY juga pernah mengeluarkan keputusan presiden mengenai percepatan penanganan pemberantasan korupsi.
Selain itu, SBY juga mendorong tiga penegak hukum seperti KPK, Kepolisian dan Kejaksaan agar sungguh-sungguh memberantas korupsi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama ini, kata dia, penanganan kasus korupsi terlalu mengedepankan hukum pidana sebagai alat penyelesaiannya.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan keberadaan lembaga antirasuah itu masih sangat dibutuhkan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Baca SelengkapnyaOJK menegaskan komitmennya dalam meningkatkan budaya antikorupsi demi menjaga integritas dan kredibilitas sebagai otoritas di sektor jasa keuangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo berkomitmen memberantas korupsi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaSejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnya