Satgas Pastikan Seluruh Biaya Pasien Covid-19 di RS Rujukan Ditanggung Pemerintah
Merdeka.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan bahwa seluruh biaya perawatan pasien corona di Rumah Sakit rujukan ditanggung pemerintah. Artinya, pasien corona tidak dibebankan biaya apapun.
Hal ini disampaikan Wiku menanggapi adanya pasien Covid-19 yang dimintai untuk menalangi biaya perawatannya oleh pihak rumah sakit rujukan. Termasuk, di dalamnya biaya obat.
"Seluruh biaya pasien covid-19 di rumah sakit rujukan semuanya ditanggung oleh pemerintah," jelas Wiku dalam konferensi pers melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (22/9).
Bahkan, dia menyampaikan bahwa pemerintah juga akan menanggung biaya perawatan pasien Covid-19 yang tidak memiliki BPJS Kesehatan. Hal ini juga berlaku untuk Warga Negara Asing (WNA) yang terpapar Covid-19 di Indonesia.
Untuk itu, Wiku juga meminta seluruh perusahaan tidak perlu khawatir apabila ada karyawannya yang positif Covid-19. Dia mengingatkan perusahaan segera melaporkan ke pemerintah daerah jika ditemukan kasus positif di kantornya.
"Perusahaan tidak perlu khawatir apabila ada karyawan atau buruh yang dites hasilnya positif. Pemerintah akan menanggung biaya perawatan Covid-19," kata dia.
Disisi lain, Wiku menekankan bahwa pemerintah selalu mendorong agar pemerintah daerah meningkatkan testing spesimen Covid-19 agar dapat mencapai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut dia, ada sejumlah daerah yang jumlah testingnya sudah melebihi standar WHO.
"Seperti di DKI dan daerah-daerah lainnya sudah melebihi standar dari WHO. Kami selalu mendorong daerah-daerah lainnya juga ikut meningkatkan testing-nya dan seluruh kebutuhan testing dipenuhi oleh Satgas," ujarnya.
Secara khusus, Satgas Covid-19 memberikan perhatian kepada 9 provinsi prioritas yang memiliki kasus positif corona terbanyak. Adapun 9 provinsi itu antara lain, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, dan Bali.
"9 provinsi prioritas terus kita dorong dan ini bagian dari program prioritas utama untuk dapat testing, tracing, dan treatment dilakukan di provinsi-provinsi prioritas penyumbang kasus terbesar di Indonesia," ucap Wiku.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biaya Pengobatan Penyakit Pernapasan di BPJS Tembus Rp10 Triliun, Menkes Minta Polusi Udara Ditekan
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya