Merdeka.com - Seorang tukang becak yang mangkal di BRI Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten menjadi korban sapi mengamuk hingga luka parah. Tukang becak tersebut langsung dilarikan di RSUD Adjidarmo.

"Korban diketahui bernama Iskan (55) terpaksa dilarikan ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung oleh salah satu wartawan," kata Nana, warga Rangkasbitung yang menyaksikan drama sapi mengamuk di depan BRI Rangkasbitung seperti dikutip dari Antara, Kamis (16/8).

Peristiwa sapi mengamuk tersebut menjadi tontonan warga yang melintasi Jalan Multatuli dan Kejaksaan. Sapi itu menurut informasi berasal dari Desa Aweh Kecamatan Kalanganyar yang rencananya akan disembelih untuk Lebaran.

Namun, tiba-tiba sapi itu lepas dan berjalan hingga satu kilometer. Sepanjang jalan sapi itu mengamuk dan menerjang apa saja, meskipun dua warga terus membuntutinya untuk bisa ditangkap.

Ketika melintasi di Jalan Kejaksaan, tepatnya depan BRI Rangkasbitung, sapi tersebut tiba-tiba menyereduk tiga tukang becak yang sedang mangkal.

Ketiga orang itu, hanya satu orang yang luka-luka, namun tidak luka serius. Setelah itu, sapi terus berlari ke Jalan Multatuli di depan BRI Rangkasbitung dan langsung menyeruduk Iskan seorang tukang becak lainnya yang sedang mangkal.

Korban luka parah pada bagian kaki, tangan dan dada akibat amukan ternak besar itu. Selain itu juga kap becak mengalami kerusakan total.

Diperkirakan sapi menyeruduk korban yang berada di dalam becak selama dua menit. Tak hanya itu, Iskan juga diinjak-injak oleh sapi, bahkan kap becaknya juga dirusak.

Puas mengamuk ke Iskan, sapi itu langsung lari ke area perkantoran BRI Rangkasbitung. Dalam areal BRI itu, sapi masih mengamuk dan mengejar orang yang menghampirinya.

"Sapi itu akhirnya bisa dijerat setelah dipancing warga agar mendekat pohon dan langsung diikat kaki belakang dan depan," katanya.

Sementara itu, petugas UGD RSUD Adjidarmo Rangkasbitung langsung memberikan pertolongan kepada korban amukan sapi karena mengalami luka-luka cukup parah.

"Kami masih melakukan pemeriksaan karena khawatir luka-luka bagian dalam," kata petugas RSUD Adjidarmo Rangkasbitung yang enggan disebutkan namanya.