Sandiwara, media dakwah para Wali di Indramayu dan Cirebon
Merdeka.com - Kesenian sandiwara yang populer di Indramayu, Jawa Barat ternyata bukan sekadar hiburan. Awalnya sandiwara yang populer di kalangan rakyat jelata ini ternyata adalah media dakwah para Wali. Sandiwara adalah salah media siar Islam di wilayah pesisir Indramayu dan Cirebon.
Menurut, pembina grup sandiwara, Syamsul bahri (60), jika ditelisik dari namanya kata sandiwara dibagi menjadi dua suku kata, sandi artinya rahasia dan wara, wara-wara atau woro-woro disebut disampaikan bisa juga dibeberkan. Dan bila digabungkan berarti suatu rahasia yang dipublikasikan kepada khalayak ramai.
"Asalnya dahulu kala dimulai dari Raden Said atau dikenalnya Sunan Kali Jaga untuk media penyebaran agama Islam. Jadi kalau dulu penonton dipungut biaya tapi bukan dengan uang tetapi memakai kalimat syahadat," kata Syamsul kepada merdeka.com, Indramayu, Sabtu (25/4).
Kesenian sandiwara sendiri mempunyai tingkatan tersendiri bagi para pemainnya, dari yang paling teratas sampai terendah. Mulai dari panglima perwira, perwakilan, panglima, prajurit dan terakhir perwira. Lebih uniknya lagi kesenian sandiwara ini tak memerlukan latihan atau naskah untuk mementaskan suatu cerita.
"Jadi kita tidak pernah latihan atau baca naskah semuanya mengalir saja. Lakon berjalan pakai improvisasi biasanya," ujar Rendy Radea (43), aktor perwira grup Dwi Warna.
Grup sandiwara yang sudah berdiri sejak 1990 ini, sudah memiliki 75 pemain. Semuanya sudah termasuk para aktor atau lakon, pemain musik, dan kru dekorasi.
Pada saat merdeka.com mendatangi kediaman markas grup sandiwara, Dwi Warna, peralatan dan perlengkapan pentas terbilang lengkap. Di parkiran tersedia 2 truk pengangkut set dekorasi dan 2 bus ukuran sedang khusus untuk mengangkut pemain dan kru panggung. Semua perlengkapan dan peralatan memang sudah dimiliki sendiri.
"Untuk biaya menyewa kita harga bisa dipatok dari ongkos jauh dekatnya lokasi penyewa. Untuk di Indramayu dan sekitarnya Rp 10 juta-Rp 12 juta. Untuk keluar Indramayu bisa lebih lagi tapi tak terlalu jauhlah bedanya," ungkap Syamsul.
Syamsul sendiri punya pengalaman unik dengan pementasan di Bandung bersama grup sandiwaranya. Kala itu 5 tahun lalu, stasiun televisi TVRI Bandung pernah menyewanya hingga 4 hari berturut-turut.
"Delapan judul siang malam, awal saya ragu, saya tanya sutradara mampu engga. Setengah jam berembuk, langsung jadi, kita main, alhamdulillah lancar," ketawa Syamsul.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna
Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaCurhat Pedagang: Harga Beras Bertahan Mahal Jelang Bulan Puasa, Pelanggan Terus Berkurang
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaSantri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Salah, Segini Besaran Zakat Fitrah Wajib Dibayar
Nilai tersebut setara dengan 2,5 Kg atau 3,5 liter beras premium yang kemudian ditunaikan sejak awal ramadhan sampai paling lambat sebelum shalat ied.
Baca SelengkapnyaAnak Muda Usia 26 Tahun Nekat Buka Usaha Modal Rp1 Juta, Kini Omzet Tembus Rp180 Juta per Bulan
Terrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca SelengkapnyaLahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca Selengkapnya