Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sambangi Polres Tangerang, Komnas HAM Dalami Kematian Dua Tahanan

Sambangi Polres Tangerang, Komnas HAM Dalami Kematian Dua Tahanan Narapidana olahraga di Rutan Kelas I Depok. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga menyambangi Mapolres Metro Tangerang Kota guna mendalami kasus kematian dua tahanan Polres Metro Tangerang, berinisial HG dan W tahun 2020 lalu.

Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Wahyu Pratama Tamba, mengungkapkan, tahanan berinisial HG adalah tersangka dalam kasus pidana narkotika. Sementara W adalah tersangka pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur.

"Kami ditugaskan untuk mendalami peristiwa kematian tahanan di tahun 2020 karena rentang waktu 4-5 bulan, itu ada dua tahanan yang meninggal dunia," jelas Wahyu dikonfirmasi, Jumat (16/4).

Diterangkan dia, HG meninggal pada 26 Juli 2020 berdasarkan keterangan polisi. Sementara W meninggal pada 21 November 2020 yang merupakan pelaku kasus pencabulan terhadap anak.

"Kami sudah meminta keterangan dari beberapa pihak, misalnya pendamping hukum, keluarga korban, dan juga pihak medis. Sedangkan terakhir, kami dapatkan informasi dari pihak Polres Metro Tangerang Kota," ucap Wahyu.

Pada kedatangannya hari ini bersama tim Komnas HAM, Wahyu mengaku ditemui Kasatres Reskrim AKBP Tahan Marpaung dan Kasat Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Kompol Erizal.

Dari keterangan Polisi, tersangka HG meninggal karena sakit liver atau hati. Sedangkan, tersangka W meninggal karena dianiaya oleh 14 orang yang berada di satu ruang tahanan bersama W kala itu. Sementara pihak keluarga HG, menyatakan kematian HG karena diabetes dan kencing manis.

"Penyebab kematiannya (HG) menurut versi keluarga karena riwayat penyakit diabetes dan kecing manis. Sementara dari kepolisian, penyebab kematiannya liver," kata Wahyu.

Dalam periode ditahannya HG di ruang tahanan Polres Metro Tangerang, diungkapkan bahwa HG, sebelum meninggal sempat dirawat di klinik Kepolisian sebanyak 4 kali.

"Dirawat di klinik Polres Metro Tangerang Kota sebanyak dua kali, dan dua kali lagi di RS swasta masing-masing satu kali, beda RS. Termasuk meninggalnya di RS swasta itu," ucap dia.

Sedangkan kematian W, polisi mengakui lalai membiarkan teman satu sel W melakukan penganiayaan terhadap penghuni tahanan tersebut. Polisi berkilah, kalau pada saat itu, jumlah tahanan yang ada sangat melebihi kapasitas ruang tahanan.

"Karena overload, jumlahnya melebihi kapasitas. Pada peristiwa kematian itu, tahanan berjumlah 220 orang saat itu. Sekarang ada 53 orang," jelas Wahyu.

Selain itu, Polisi mengaku telah menetapkan 14 orang pelaku penganiayaan di dalam rutan Polres sebagai tersangka penganiayaan.

"Informasi dari Kasatreskrim, 14 orang ditetapkan sebagai tersangka atas penganiayaan yang menyebabkan meninggal dunia," katanya.

Hasil sementara yang didapatkan dari penyelidikan itu. Dia menyebut kepolisian memang memilili satu kekurangan, yakni kurangnya pengawasan yang diberikan ke tahanan-tahanan yang ada.

Oleh karena itu, pihaknya bakal membuat surat rekomendasi yang nantinya akan diberikan ke beberapa pihak, termasuk kepolisian.

"Tunggu kami atur dulu laporan dari hasil penyelidikan kami. Lalu nanti keluar rekomendasi, nanti kami pastikan rekomendasi itu disampaikan ke semua pihak," jelasnya.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kematian Seorang Warga saat Kebakaran di Tanjung Priok Dinilai Janggal, Polisi Tangkap Satu Orang

Kematian Seorang Warga saat Kebakaran di Tanjung Priok Dinilai Janggal, Polisi Tangkap Satu Orang

Dari hasil penyelidikan polisi ditemukan kejanggalan terkait penyebab kematian AZSN.

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Polisi Tegaskan Baru Tetapkan 1 Tersangka Kasus Kematian Anak Tamara Tyasmara

Polisi Tegaskan Baru Tetapkan 1 Tersangka Kasus Kematian Anak Tamara Tyasmara

YA membunuh Dante dengan cara menenggelamkannya saat berenang

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Baca Selengkapnya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Pekan Ini, Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Kematian Dante Anak Tamara Tyasmara

Pekan Ini, Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Kematian Dante Anak Tamara Tyasmara

Ade enggan untuk membeberkan kapan jadwal pasti rekonstruksi tersebut bakal digelar gelar.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Menegangkan Pelaku Tega Bunuh Anak Tamara Tyasmara di Kolam Renang Terekam CCTV

Detik-Detik Menegangkan Pelaku Tega Bunuh Anak Tamara Tyasmara di Kolam Renang Terekam CCTV

Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana

Baca Selengkapnya
WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal

WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal

Menurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara

Baca Selengkapnya
Polisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga

Polisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga

Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.

Baca Selengkapnya