Merdeka.com - Direktur Jenderal Pajak, Fuad Rahmany, siang hari ini mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Kepada awak media, Fuad mengaku cuma mau berdiskusi dan bukan diperiksa.

"Tidak, tidak. Saya bukan diperiksa. Mau diskusi. Diskusi soal pertambangan," kata Fuad yang mengenakan kemeja batik ungu, ditemani beberapa rekan kerjanya, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/1).

Kebetulan, bidang pertambangan adalah salah satu sektor yang disorot oleh KPK. Menurut hasil kajian lembaga antikorupsi itu, banyak celah korupsi dalam sektor pertambangan dan energi.

Bahkan, menurut KPK, banyak terjadi praktik kartel dan mafia dalam dunia tambang dan migas Indonesia. Hal itu berujung kepada seretnya pemasukan negara dari bidang industri itu.

Terbukti dengan terbongkarnya kasus suap pengurusan kegiatan usaha hulu minyak dan gas, di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Kasus itu menjerat mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, pelatih golf Rudi, Deviardi, dan Komisaris PT Kernel Oil Indonesia, Simon Gunawan Tanjaya.