Samarinda Berkabut Asap, Pemkot Ternyata Tak Punya Alat Ukur Kualitas Udara
Merdeka.com - Kota Samarinda berselimut kabut asap hampir 2 pekan. Diduga kuat, asap itu kiriman daerah lain akibat karhutla. Namun sayang, Pemkot Samarinda tidak punya alat ukur kualitas udara.
Pengamatan merdeka.com, kabut asap terlihat jelas jika pandangan mengarah ke kawasan Samarinda Ilir dan Palaran, serta di kawasan Samarinda Seberang. Semakin hari, terlihat semakin menebal.
"Sepertinya Samarinda ini enggak punya alat ukur kualitas udara. Ini lama kelamaan, kabut asap semakin tebal, tidak tahu apakah masih kategori sehat atau tidak," kata Rusman (43), salah satu pegawai swasta di Samarinda, ditemui merdeka.com di kawasan Jalan Basuki Rahmad, Senin (9/9) sore.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda Nurrahmani membenarkan. Saat ini, di kota Samarinda tidak memiliki alat pengukur kualitas udara, khususnya berkaitan dengan kabut asap.
"Dulu, waktu masih BLH (Badan Lingkungan Hidup), memang ada (alat ukur kualitas udara). Tapi, parameter yang berhubungan dengan kondisi kabut asap, tidak ada," kata Nurrahmani.
Hari ini, menurut Nurrahmani, DLH menggelar rapat agar alat dimaksud, bisa diadakan untuk tahun 2020 mendatang. "Tadi, kami rapat untuk penelusuran alat itu kembali. Perencanaan pemenuhan sesegera mungkin," ujar Nurrahmani.
"Iya (untuk sementara kualitas udara terkait kabut asap belum bisa diukur). Kami tadi rapatkan, untuk rencanakan dengan baik, dan bisa dipenuhi. Mudah-mudahan, bisa terakomodir tahun di tahun yang akan datang," tambahnya.
Untuk diketahui, dalam catatan merdeka.com, di tahun 2014-2015, Kota Samarinda pernah memiliki papan monitor digital pengukur kualitas udara, di kawasan simpang empat Voorvo, dan menerapkan kualitas udara sehat atau tidak sehat. Namun setelah rusak sejak lama, papan itu pun dilepas tanpa perbaikan.
"Memang tetap ada terlihat data sehat dan tidak sehat. Tapi tanpa parameter tentang kabut asap. Melainkan untuk indikator lain misal polusi dari kendaraan," demikian Nurrahmani.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaMelawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan
Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelabuhan Merak Macet Parah, ASDP Masih Tunggu Izin Pemerintah untuk Jalankan Solusi Ini
kendaraan yang ingin masuk kapal di Pelabuhan Merak bisa ditampung sementara di kantong parkir Dermaga Pelabuhan Indah Kiat.
Baca SelengkapnyaLedakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaMenengok Kondisi Kota Lama Semarang Terendam Banjir Imbas Limpasan Air Sungai
Curah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaWaspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri
Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Baca Selengkapnya19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari
Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca Selengkapnya