Saling bantah insiden polisi vs Paspampres, siapa yang salah?
Merdeka.com - Sebuah insiden tidak mengenakkan kembali terjadi antara kepolisian dan pasukan pengamanan presiden (paspampres). Seorang perwira menengah di lingkungan Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya tiba-tiba dipukul anggota paspampres saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pemaparan di Gedung Cendikia, Semarang, Jawa Tengah.
Diduga, pemukulan terjadi karena sang polisi bernama Iptu Reza Fahlevi bertahan di dalam ruangan ketika akan diadakan pertemuan tertutup antara Presiden Jokowi dan Kapolda dan Kapolres se-Indonesia. Kolonel Infanteri Maruli Simanjuntak yang bertugas mengamankan presiden sempat menegur korban, namun tidak diindahkan.
Alhasil, Maruli yang marah karena tegurannya tidak diindahkan korban lantas memukulnya. Rekan korban AKBP Agung Marlianto yang melihat kejadian tersebut juga mendapatkan teguran.
Terkait masalah ini, pihak kepolisian dan paspampres terlibat saling bantah. Pihak kepolisian melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto membenarkan pemukulan tersebut. Namun dia membantah Iptu Reza Fahlevi membawa senjata pada saat kejadian.
Berbeda dengan keterangan Rikwanto, Komandan Paspampres Mayjen Andika Perkasa menyatakan Iptu Reza Fahlevi 'mangkel' ketika diminta anak buahnya untuk meninggalkan ruangan pertemuan. Dia menerangkan memang ada pemaksaan, namun tidak dengan kekerasan seperti pemukulan.
Berikut keterangan oleh pihak Polisi dan Paspampres yang dirangkum oleh merdeka.com, Minggu (7/12):
Polisi tegaskan Paspampres pukul Iptu Reza
Insiden pemukulan terhadap polisi oleh Dangrup A Paspampres, Kol Inf Maruli Simanjuntak dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto. Korban pemukulan adalah Kaur Produk Stafpri Pim Polda Metro, Iptu Reza Fahlevi."Itu benar terjadi pemukulan. Saat Presiden Jokowi masuk ruangan akan memberikan arahan kepada kapolda seluruh Indonesia," ujar Rikwanto saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (5/12).Saat acara Selasa (2/12) lalu, kata Rikwanto, karena presiden akan beri arahan media diminta keluar. Saat itu Reza berada yang duduk di kursi belakang juga diminta meninggalkan ruangan."Itu media diminta untuk keluar karena pertemuan tertutup, lalu sespri yang duduk di kursi belakang yang sebelumnya dimaksudkan buat notulen atau jika diperlukan pimpinan ada di sana tapi diminta keluar dan ditanya-tanya," jelasnya.
Maruli: Tidak ada pemukulan
Komandan Grup A Paspampres, Kolonel Infanteri Maruli Simanjuntak membantah melakukan pemukulan terhadap Iptu Reza Fahlevi. Menurutnya, hal tersebut akan dijelaskan langsung oleh Komandan Paspampres Mayjen Andika Perkasa."Waduh enggak ada itu. Maaf aku enggak bisa ngomong Dan Paspampres yang akan menjelaskan karena beliau ada di tempat itu," kata Maruli lewat pesan singkat kepada merdeka.com, Jumat (5/12).Saat sitanya apakah dirinya memukul Reza yang menjabat Kaur Produk Stafpri Pim Polda Metro, Maruli tidak menjawab secara gamblang. "Dan Paspampres sudah bilang di media tidak ada kan? Aku sudah disampaikan supaya beliau saja yang sampaikan ke media," katanya.
Polisi tegaskan Iptu Reza tak bawa pistol
Polda Metro Jaya meluruskan insiden pemukulan terhadap Kaur Produk Stafpri Pim Polda Metro, Iptu Reza Fahlevi. Pihak kepolisian membantah jika kejadian itu dipicu karena Reza membawa senjata api."Kelihatannya mereka (paspampres) belum puas dan terjadi pemukulan. Mereka (sespri) juga tidak membawa senjata," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto kepada merdeka.com, Jumat (5/12).Rikwanto membenarkan pemukulan itu dilakukan Dangrup A Paspampres, Kol Inf Maruli Simanjuntak pada Selasa (2/12) di Gedung Cendikia, Semarang, Jawa Tengah. Versi Rikwanto pemukulan dipicu karena Reza yang duduk di kursi belakang diminta keluar saat Presiden Jokowi memberi arahan."Itu media diminta untuk keluar karena pertemuan tertutup, lalu sespri yang duduk di kursi belakang yang sebelumnya dimaksudkan buat notulen atau jika diperlukan pimpinan ada di sana tapi diminta keluar dan ditanya-tanya," jelasnya.
Paspampres sudah bertindak sesuai SOP
Komandan Paspampres Mayjen Andika Perkasa menjelaskan soal insiden anak buahnya dengan Kaur Produk Stafpri Pim Polda Metro, Iptu Reza Fahlevi. Dia membantah pernyataan polisi yang mengaku sempat dipukul oleh Dangrup A Paspampres, Kolonel Infantri Maruli Simanjuntak.Andika mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan hal sesuai SOP. Tetapi tidak ada pemukulan sama sekali. Dan bila terjadi keributan, itu semata karena pihaknya harus memaksa mereka keluar.Dia melanjutkan, bila pertemuan tidak bersifat tertutup, pihaknya tentu akan membiarkan orang selain Kapolda dan Kapolres untuk bertahan di dalam ruangan. Tapi begitu dinyatakan tertutup, semua harus keluar."Di Akademi Kepolisian kemarin semua pesertanya, Kapolres, Kapolda dan seluruh pimpinan Polri pakaian dinas. Ini ada dua orang pakaian preman tidak mau keluar. Padahal bukan Kapolres bukan Kapolda. Jadi itulah yang kemudian terjadi," jelas Andika ketika dihubungi merdeka.com.Andika menambahkan, kalau ada sedikit keributan, pihaknya harus memaksa mereka keluar. Tetapi dia memastikan tidak ada pemukulan sama sekali saat itu.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaBicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu
Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh ikut kampanye dan memihak salah satu calon di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Diseret Dalam Sengketa Pilpres 2024, KPU: Presiden Bukan Peserta Pemilu
Menurut KPU RI, hal itu tidak relevan sebab Jokowi bukan bagian dari peserta pemilu.
Baca SelengkapnyaSoal Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang: Bisa Ditanyakan ke Bapak, Pilihannya Siapa
Terkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJika Menang Pilpres 2024, Prabowo Mengaku akan Rangkul Semua Kekuatan
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca SelengkapnyaPertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sekjen PDIP: Memperkuat Kecurigaan Ada Persoalan dengan Pemilu
Hasto pun berpandangan dengan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh memperkuat dugaan adanya kecurangan.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Ketum Partai, Anies Baswedan: Presiden Harus Jaga Etika
Seperti diketahui, Presiden Jokowi makan malam bersama Prabowo Subianto saat akhir pekan jelang Debat Capres
Baca Selengkapnya