Merdeka.com - Sepekan terakhir nama-nama calon menteri telah banyak diberitakan berbagai media massa. Beberapa saat lagi, nama-nama itu akan langsung diumumkan oleh Presiden Jokowi.

Salah satu dari sekian banyak nama yang muncul adalah Saleh Husin dari Partai Hanura, sebagai calon Menteri Perindustrian.

Direktur Lingkar Madani Untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai, Saleh Husin merupakan orang baru yang belum diketahui track record-nya. Masuknya Saleh Husin sebagai calon menteri cuma dianggap barter dengan Wiranto.

"Saya melihatnya sebagai barter politik ya, yang barter dengan Wiranto," kata Ray dalam sebuah diskusi di Tebet Jakarta, Minggu (26/10).

Ray mengatakan sebelumnya, Wiranto calon kuat dari Partai Hanura yang akan menduduki menteri Polhukam, tetapi sekarang tidak masuk dalam calon menteri.

"Dulu kan Wiranto yang akan masuk di Menteri Polhukam, tapi sekarang tidak," ujar Ray.

Menurut Ray, Jokowi tidak lagi melihat secara kapasitas namun melihat dimana harus ada orang yang masuk dari Partai Hanura. Ray menambahkan, Saleh Husin sendiri tidak sekuat Wiranto. Akan tetapi karena harus ada menteri dari Hanura, makanya dipilihlah Saleh Husin sebagai pengganti Wiranto yang belakangan banyak dikritik lantaran masuk daftar kabinet Jokowi.

"Kalau itu tidak bicara kapasitas lagi, kita gak pernah dengar saudara Saleh Husin ini di bidang yang seperti ini," kata Ray.