Saksi ungkap perkara King Hu di Pengadilan Negeri Bandung
Merdeka.com - Perkara kasus dengan terdakwa Lim Tjing Hu alias King Hu diungkap dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Tiga saksi dihadirkan Majelis Hakim dalam sidang yang dipimpin Nurhakim ini. Mereka adalah Tourino Roberto Parengkuan, Mitra Sunara dan Louis Mario Pakaila.
Tourino menjelaskan dalam kasus ini tahun 2007 lalu dirinya tidak melaporkan Kinghu, tapi melaporkan Luki Kepala Kantor Pertanahan (BPN) Cirebon dan Endang Jayadi, Kasi Pemberian hak tanah BPN Cirebon.
"Saya melaporkan Luki dan Endang ke Mabes Polri dengan tuduhan tindak pidana korupsi," ujar Tourino dalam kesaksiannya, Selasa (10/6).
Sehingga Tourino yang kala itu merupakan Direktur PT Internusa Pasific tidak tahu banyak mengapa penetapan tersangka menjadi King Hu. Dia selaku pemilik sertifikat HGB tanahnya di Jalan Siliwangi Cirebon, ex Grand Hotel Cirebon. Tetapi sertipikat HGB yang dimaksud telah dibatalkan oleh BPN tahun 1992.
Pada tahun 1999, tanah tersebut dilelang berdasarkan sertipikat HGB atas nama Haryanto Wijaya. Sementara Kinghu yang memenangkan tanah lelang tersebut. Karena merasa ada persoalan dan permainan pejabat terkait, Tourino pun melaporkan kepala kantor BPN Cirebon dan kasi pemberian hak tanah BPN Cirebon.
"Saya melaporkan Luki sebagai kepala BPN dan Endang," katanya.
Wilson memandang bahwa keterangan para saksi itu semakin memperlihatkan bahwa terjadi kriminalisasi terhadap King Hu. "Masa tidak ada laporan malah menjadi tersangka dan ditahan lalu didakwa dipersidangan. Ini sangat menyesatkan," ujar Wilson usai sidang.
Dari situ ia berharap hakim bisa melihat lebih jernih atas persidangan ini. "Jangan sampai orang yang tidak dilaporkan dan tidak bersalah malah dihukum," ujarnya. Sehingga patut diduga King Hu dikriminalisasi oleh oknum aparat penegak hukum Kompol AS yang kini juga sudah berstatus tersangka.
Adapun saat diminta komentar dua saksi lain, Wilson mengaku keterangan saksi tersebut tidak berkualitas. Mereka tidak mengerti apa yang harus diterangkan.
"Memang mereka itu tidak tahu persoalan yang berkaitan dengan klien kami, sehingga apa lagi yang harus diterangkan," jelasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi juga memuji Kabupaten Bandung yang memiliki banyak produk lokal dan variasi kulinernya.
Baca SelengkapnyaPerjalanan dinas itu dilakukan dalam rangka menemani Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaBandara ke-25 yang dibangun pemerintah ini menghabiskan anggaran senilai Rp437 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaPutri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kembali mencuri perhatian publik karena paras manisnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan ke IKN guna meninjau kembali progres pembangunan.
Baca SelengkapnyaSekitar awal Januari, Jokowi mengajak Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra makan malam di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaJokowi juga diagendakan menuju Kabupaten Mempawah menggunakan mobil meninjau Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah.
Baca Selengkapnya