Saksi sebut Yulianis atur pembagian uang di Kongres Demokrat
Merdeka.com - Mantan sopir Muhammad Nazaruddin, Heri Sunandar, menyebut Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, adalah orang mengatur pembagian uang pemenangan Anas Urbaningrum di Kongres Partai Demokrat pada 2010. Dia mengaku melihat langsung Yulianis mendistribusikan uang itu kepada Sekretaris Nazaruddin, Eva Ompita Soraya, staf ahli Nazaruddin, Nuril Anwar, dan ajudan Nazaruddin, Iwan.
"Uang itu Bu Yuli yang atur. Saya lihat dengan mata saya sendiri waktu lagi sarapan di hotel, Bu Yuli yang membagikan ke Bu Eva dan Nuril," kata Heri saat bersaksi dalam sidang Anas, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (21/8).
Menurut Heri, dia juga melihat Nuril dan Iwan membagikan satu-persatu amplop uang saku kepada para perwakilan Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat. "Iwan dan Nuril yang membagikan di depan kamar, Eva yang mencatat," ujar Heri.
Sayangnya saat dikonfirmasi, Yulianis belum bisa memberikan tanggapan. Sebelumnya, mantan sopir Nazaruddin lainnya, Aan Ihyaudin mengaku mengantarkan uang pemenangan ke Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung, Jawa Barat, disimpan dalam 17 kardus. Bahkan dia mengklaim Anas mengawal langsung pengiriman duit itu bersama politikus Partai Demokrat, Jhonny Allen Marbun, dan Muhammad Nazaruddin.
Menurut kesaksian Aan dalam sidang, dia menjadi pemimpin perjalanan rombongan mobil pengantar uang itu. Menurut dia, hanya dua mobil dipakai buat membawa uang, yakni Toyota Fortuner dan Suzuki Carry tipe boks. Dia mengatakan, kardus uang itu dipisah dalam dua mobil. 11 kardus di Suzuki Carry, dan enam kardus di Toyota Fortuner.
"Saya satu mobil dengan Pak Anas. Pak Anas duduk di belakang kursi sopir. Pak Nazaruddin di samping Pak Anas, pak Johnny Allen di samping saya duduk di depan," kata Aan.
Aan mengaku saat itu Anas meminta supaya rombongan cepat sampai ke Bandung. Padahal saat itu kondisi sedang hujan.
"Pak Anas minta supaya cepat sampai. Bisa enggak dua jam sampai sana. Kan itu pas hujan-hujan," ujar Aan.
Aan juga mengaku mengantar Anas hingga Hotel Aston di Bandung. Sementara uangnya dia simpan di kamar ditempati mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, di hotel sama.
Namun, Anas membantah kesaksian Aan. Dia mengaku tidak berangkat bersama rombongan Aan. Dia mengatakan berangkat ke Bandung menggunakan mobil Toyota Alphard.
"Saya juga menginap di Hotel Geulis, bukan di Aston," kata Anas.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syarifuddin mengaku tindakannya membagikan uang di masa kampanye ini bukan money politics
Baca SelengkapnyaCaleg DPR RI dari Partai Demokrat, Syarifuddin Dg Punna buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan politik uang.
Baca SelengkapnyaCalon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Demokrat Syarifuddin Dg Punna ditetapkan sebagai tersangka kasus politik uang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Baca SelengkapnyaCak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca SelengkapnyaRajiv memastikan dirinya tidak menerima sepeserpun aliran uang korupsi yang dilakukan oleh SYL
Baca SelengkapnyaDugaan pelanggaran pidana Pemilu saat ini telah masuk tahap ajudikasi atau sidang pemeriksaan seluruh pihak berperkara
Baca SelengkapnyaAzis Syamsuddin merupakan mantan terpidana kasus korupsi.
Baca SelengkapnyaAnies Muhaimin akan berupaya memberikan dukungan agar generasi muda bisa mandiri berusaha.
Baca Selengkapnya