Saksi pembunuhan Sisca Yovie takut, hakim 'usir' terdakwa

Merdeka.com - Sidang lanjutan perkara pembunuhan Sisca Yofie kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Jaksa Penuntut Umum (JPU) kali ini menghadirkan saksi Yadi (17). Ia adalah orang pertama yang melihat adegan di sekitar indekos Sisca di Jalan Setra Indah Utara Kota Bandung, pada Senin 5 Agustus 2013 petang.

Yadi saat itu hendak mengambil nasi dan sepatu di gang Tukeur. Jarak pandang Yadi dengan insiden itu berjarak sekitar 40 meter.

Dalam kesaksiannya Yadi diberondong pertanyaan oleh Ketua Majelis Hakim Parulian Lumban Toruan, soal adegan yang dilihatnya di sekitar kamar indekos Sisca. Hanya saja saksi berbelit memberikan keterangan. Hakim terlihat kesal.

Parulian lantas meminta JPU membacakan apa yang telah dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Dia pun heran karena keterangan yang berbelit berbeda dengan BAP.

Misal, dengan apa yang dilihat soal pertengkaran terdakwa Wawan dengan Sisca yang berujung dengan menghujamkan golok.

"Ini menyangkut nasib seseorang, cobalah berikan keterangan sejujur-jujurnya," ujar Parulian kepada saksi Yadi dalam persidangan, Senin (6/1).

Hakim yang terlihat geleng-geleng kemudian mendiskusikannya dengan hakim anggota. Lalu ia meminta kesediaan saksi agar bisa menjelaskan dengan sebenar-benarnya.

"Kamu takut sama terdakwa,?" Tanya Hakim kepada Yadi. "Iya," singkat Yadi sembari melihat terdakwa Wawan dan Ade yang ada di sebelah kanan bersama tim kuasa hukumnya.

Setelah berunding, Hakim meminta kedua terdakwa tidak dihadirkan dalam persidangan. Wawan dan Ade kemudian dibawa keluar ruangan.

"Sekarang terdakwa sudah tidak ada. Jadi kamu tidak usah takut, karena terdakwa juga ditahan," ujar Hakim.

Sidang hingga kini masih berlangsung. Pantauan di ruangan, keluarga mendiang Sisca Yofie tampak memadati ruangan pengujung di sederet kursi paling depan.