Merdeka.com - Devi Triasari (23), lulusan terbaik dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Solo, memiliki Indeks Prestasi Komulatif 3,99. Dia yang berasal dari keluarga tidak mampu memiliki semangat juang yang tinggi dalam meraih cita-cita.

Devi menceritakan pahitnya menghadapi SMPTN untuk masuk ke UNS. Kala itu dia tak mendapatkan tempat menginap dan akhirnya memilih bermalam di sebuah gudang.

"UNS kan sekitar dua jam dari Ngawi tidak ada yang ngantar, cuma berbekal nekat. Waktu nyari kos penuh semua, kemudian ada ibu kos yang kasihan dan menawarkan tempat nginap. Tapi itu sebuah gudang di bawah tangga. Saya mau saja asal bisa buat tidur. Dua malam saya bayar Rp 15 ribu," kata Devi kepada merdeka.com, Minggu (31/5).

Tak hanya sampai di irtu, ujian Devi untuk menuntut ilmu berlanjut saat mengenyam bangku kuliah. Uang beasiswa bidik misi yang dijadikan andalan ternyata telat dalam proses pencairannya.

"Waktu itu uang beasiswa bidik misi cairnya enam bulan sekali karena dirapel. Akhirnya saya ngutang sana-sani dan sempat pengen mundur juga," terang dia.

Di tengah kesulitan dan beban kuliah, Devi tak putus asa. Bahkan dia malah aktif berorganisasi di Pers Mahasiswa Novum Fakultas Hukum UNS serta melatih kepekaan sosial dan nalar kritis di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Di dalam organisasi mahasiswa ini, dia mendapatkan banyak kawan dan pengalaman. Teman-teman baiknya di organisasi tak sungkan untuk membantunya sekuat tenaga.

"Teman-teman banyak yang membantu, mereka baik semua. Saya juga masih aktif di GMNI sampai sekarang," ujar dia.

Setelah di wisuda bulan Juni depan, Devi berharap dapat melanjutkan S2 ke luar negeri. Saat ini, dia juga masih aktif mengajar les privat dan menjadi asisten dosen di UNS.

"Saya baru wisuda bulan Juni. Saat ini ditawarkan buat kerja di pengadilan oleh Ikatan Alumni Fakultas Hukum UNS," pungkas dia.