Said Aqil: Wallahi, kelakuan ISIS bukan perintah Islam
Merdeka.com - Konferensi Pers yang digelar selepas penutupan acara Munas dan Konbes PBNU, diwakili oleh KH Said Aqil Siradj selaku ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama Periode 2010-2015. Said Aqil mengungkapkan rasa syukur yang begitu besar atas kelancaran acara Munas yang dilaksanakan sejak Sabtu (1/11) kemarin.
Dirinya mengatakan bahwa Munas PBNU kali ini sudah mendapatkan hasil yang memuaskan, yang diharapkan akan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat NU secara khususnya.
Said Aqil memaparkan bahwa salah satu hasil yang di dapat dari penyelenggaraan Munas PBNU 2014 ini adalah mengenai etika dakwah yang telah rampung digagas oleh tim 'Bahtsul Masail' di internal PBNU.
Dirinya menegaskan bahwa setiap kaum muslimin khususnya warga NU, memiliki kewajiban menyampaikan dakwah Islam kepada seluruh masyarakat. Akan tetapi penyampaian dakwah itu harus mendahulukan akhlak yang baik dan jenis komunikasi yang beradab, serta tidak boleh melakukan intimidasi bahkan pengancaman, sehingga citra Islam itu sendiri bisa terbawa negatif.
Menurutnya, pembahasan mengenai dakwah secara beretika menjadi salah satu poin utama dalam pembahasan Munas PBNU kali ini, dikarenakan kemirisan pihak PBNU akan bergabungnya sekitar 600 lebih warga negara Indonesia dalam gerakan-gerakan Islam radikal seperti FSA dan ISIS di Irak serta Syria.
Said Aqil mengatakan bahwa pentingnya pemahaman akan dakwah Islam secara berakhlak demi penyampaian risalah yang damai, merupakan sebuah urgensi demi menghalau pemikiran-pemikiran Islam radikal lainnya, yang disinyalir merupakan salah satu penyebab kekerasan atas nama agama yang akhir-akhir ini marak di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia.
Said Aqil juga menegaskan bahwa gerakan radikal semacam ISIS itu bukan sama sekali merupakan gerakan Islam. Dirinya dan PBNU ingin kembali membuat model penyampaian dakwah secara berakhlak, dengan menjunjung kemanusiaan yang beradab dan etika dakwah yang bersahabat.
Ia juga menilai bahwa cara ini merupakan hal yang Islam maksud dengan konsep 'rahmatan lil alamin', dimana rasa kasih sayang dan kemanusiaan, serta penghormatan antara sesama makhluk harus dijunjung tinggi di dalam penyampaian dakwah tersebut.
Laporan : Praz Mohammad
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PBNU Dukung Wacana Pilpres Satu Putaran: Bisa Hemat Anggaran dan Pas Ramadan Khusyuk Ibadah
Gus Ipul menyebut Pilpres 2024 satu putaran bisa mendukung kekhusyukan umat Islam dalam menjalankan ibadah pada Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaSaid Aqil Doakan Mahfud Jadi Wapres: Orang yang Dibanggakan Gus Dur
Doa itu disampaikan Said Aqil saat Sholawat Persatuan Indonesia di Lapangan sepakbola Prampelan, Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaPBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua PBNU Berharap Ramadan Bisa Turunkan Tensi Politik
Bulan Ramadan harus jadi momentum untuk meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri
Baca SelengkapnyaPemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024
Masyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Baca Selengkapnya50 Ulama 'Nderek Dawuh' Habib Lutfi Dukung Prabowo-Gibran
Ada pun 7 poin penting yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah untuk kemaslahatan bangsa.
Baca SelengkapnyaBawaslu Diminta Tindak Provokator di Masa Tenang Pemilu
Dia menyayangkan pelaku pembuat dan penyebaran berita profokatif yang membuat kegaduhan di masa tenang.
Baca SelengkapnyaJihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi
Islamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Amankan Suara AMIN dan PKB, Jangan Lengah
Suara rakyat yang dipercayakan kepada AMIN harus dikawal hingga akhir.
Baca Selengkapnya