Merdeka.com - Pelaku pengeroyok yang menyebabkan Muhammad Kurnia alias Mumu (44) tewas akhirnya ditangkap polisi. Lima dari tujuh tersangka berhasil ditangkap. Polrestabes Bandung yang merilis tersangka, sempat memperlihatkan pada wartawan rekaman dari kamera pengintai, betapa sadisnya pelaku menghabisi nyawa korban.

Dalam rekaman CCTV milik tempat pijat dan SPA Premium, di Jalan Pungkur, Kecamatan Regol, Kota Bandung, memperlihatkan ada sekitar tujuh orang yang secara bergiliran menganiaya korban. Pelaku seperti 'memingpong' korban. Tampak pelaku menghantamkan dengan batu dan helm, sampai dengan menggilas korban ketika tak berdaya dan digeletakan di tengah jalan.

Usai tergeletak, pelaku yang menggunakan sepeda motor itu melarikan diri.

"Calon korbannya itu dipanggil ke tempat (TKP) dan dikeroyok. Ini di tengah jalan dan dianiaya sampai mati. Korban ini diangkat dibanting, dilindas pakai motor," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol AR Yoyol di Mapolrestabes Bandung, Senin (7/9).

Saking sadisnya, pengendara mobil dan motor yang melintas di lokasi hanya terdiam lantaran ketakutan. Aksi kejahatan tersebut secara sengaja dipertontonkan. "Sadis memang. Mengeroyok biar diperlihatkan ke masyarakat. Mereka kelompok ini ingin dianggap jagoan di Kota Bandung," terangnya.

Satu bulan berkeliaran, pelaku ini ditangkap polisi. Satu di antaranya, pria berinisial KHW ditembak lantaran melawan saat hendak ditangkap. "K ini otaknya (pembunuhan). Dia ditembak karena melawan," jelasnya. K merupakan DPO kejahatan jalanan di Polres Cilegon.

Adapun motif pengeroyokan tersebut lantaran adanya upaya balas dendam. "Jadi ada salah satu pelaku yang mengetahui bahwa korban (Mumu) telah melakukan pemerasan terhadap temannya. Katanya mengaku anggota kepolisian, padahal (korban) bukan anggota (polisi)," terangnya.