Merdeka.com - Pengalaman inspeksi mendadak (Sidak) Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Suhardi Alius ke berbagai Polsek memunculkan berbagai pengalaman. Sewaktu menjadi Wakapolda, Suhardi pernah menggetok kepala anak buahnya gara-gara lampu di tahanan mati.

"Tengah malam, saya ke Polsek Senen, saya ngecek tahanan, lampu mati. Saya tanya, sejak kapan lampu mati? Kata tahanannya sudah seminggu, tapi kata Bintara baru hari ini. Saya getok kepalanya. Kata saya, 'siapa yang ada di dalam sel kamu atau dia?" ujar Suhardi saat peluncuran bukunya 'Mengubah Pelayanan Polri dari Pimpinan ke Bawahan' di Pancoran, Jakarta, Senin (9/3).

Bukan hanya Polsek Senen, polsek lainnya juga didatangi Suhardi. Sampai-sampai dirinya naik pitam ketika tak satu orang pun polisi menjaga tahanan di Polsek Makasar saat dirinya sidak.

"Di Polsek Makasar juga saya sidak, saya lihat kok enggak ada yang jaga tahanan, ternyata yang jaga sudah pulang yang baru belum datang. Jadilah Wakapolda jaga sel itu sampai petugas datang," ujarnya disambut gelak tawa.

Yang memprihatinkan justru datang dari pengalaman tahanan kabur di Polsek Cempaka Putih. Saat itu 12 tahanan kabur dan hanya satu yang berhasil diamankan. Suhardi pun terkejut ketika tahanan itu menjelaskan pelariannya.

"Di Cempaka Putih saya interogasi sendiri. Katanya dia bolongin atap pakai gergaji dari jam 11-03.00 pagi, tapi kata saya kok enggak kedengaran, ternyata ada suara keran bocor itu dijadikan kamuflase, sedangkan yang jaga satu orang," katanya.

Tak ayal saat sidak yang kerap dilakukan Suhardi di berbagai polsek, dirinya mengklaim mampu menurunkan angka kejahatan hingga 30%.

"Impact-nya kesiapsiagaan anggota harusnya ini jadi Protap. Enggak harus Kapolres yang lakukan ini tapi Kasat-kasat," tutupnya.