Merdeka.com - Kasus kerusuhan dua hari jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, membuat Bupati Bangkalan, Fuad Amin Imron angkat bicara. Sebab, aksi amuk massa pendukung pasangan calon bupati, Imam Buchori-Zaenal Alim yang dicoret KPUD setempat, membuat situasi di Bangkalan tidak kondusif.

Fuad Amin mengimbau kepada semua warga Bangkalan, untuk tidak terpancing dan tetap mengikuti Pilkada yang akan digelar pada 12 Desember dengan tertib.

"Saya berharap masyarakat tidak terpancing emosi terkait kabar kerusuhan jelang Pilkada Bangkalan ini," kata dia dalam keterangan persnya di Pendopo Pemkab Bangkalan, Senin (10/12) malam.

Dia menjelaskan, hanya segelintir orang saja yang menginginkan pelaksanaan Pilkada Bangkalan ditunda sebelum KPUD setempat mencabut berita acara pencoretan pasangan calon nomor urut satu (Imam-Zaenal), agar bisa kembali menjadi peserta Pilkada.

"Yang menginginkan pelaksanaan Pilkada ditunda, paling hanya sekitar dua ratusan orang saja. Kalau lebih, itu hanya masyarakat sekitar yang ikut berkerumun di kantor KPUD."

Sementara itu, Polres Bangkalan terus melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang yang diduga menjadi provokator kerusuhan di Jalan Pemuda Kaffa. Enam dari 10 orang yang diamankan di Mapolres Bangkalan itu adalah, Subari, warga Jalan Pemuda Kaffa, Moh Tajul (Dusun Glegah), Mad Rais (Kampung Polongan), Mat Nari warga Dumajeh Mislan (Dusun Mandung Kokop), dan Suli (Desa Batubela Geger).

"Selain itu ada lagi warga setempat dan penjual pentol yang juga ditangkap polisi. Tapi saya tidak tahu siapa, saya tidak mendata karena itu bukan kelompok kita. Dan kita akan bertanggung jawab membebaskan kawan kami, karena mereka bukan provokator," beber Sekretaris DPC PKNU Bangkalan, Ahmad Muzaki, yang juga merupakan pendukung Imam-Zaenal.

Muzaki juga mengungkap, akibat insiden tersebut ada seorang warga yang tak tahu apa-apa soal kerusuhan tersebut, mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit. "Dia terluka karena terkena pukulan aparat. Cuma saya tidak tahu siapa namanya, karena tidak mendata. Yang jelas dia warga sekitar dan bukan bagian dari kelompok kita," beber dia lagi.

Polisi juga mengamankan beberapa barang bukti berupa 90 botol berisi bensin, 75 kantong plastik isi bensin, satu jeriken isi bensin ukuran 25 liter, 12 bondet, dan satu unit mobil beserta satu unit pengeras suara.

Kapolres Bangkalan AKBP Endar Riyantoro mengatakan, dalam insiden tersebut tidak ada satu pihak pun yang terluka, baik dari warga maupun polisi.

"Kami tidak menggunakan senjata peluru karet maupun memukul massa yang mengamuk, kami hanya menembakkan gas air mata dan semprotan mobil watercanon, jadi tak satupun ada yang terluka," kata Endar.