Rusia: Ada kemungkinan Sukhoi Superjet 100 dibajak
Merdeka.com - Pemerintah Rusia mengatakan ada kemungkinan pesawat penumpang Sukhoi Superjet 100 yang mengadakan demonstrasi terbang dan hilang dari pantauan radar itu dibajak, seperti dilansir dari situs russiatoday, Rabu (9/5).
Pemerintah Rusia yang diwakili oleh beberapa staf kedutaan besar mereka di Jakarta hingga kini masih memantau kabar jatuhnya pesawat komersial pertama buatan Sukhoi itu.
Meski demikian, otoritas penerbangan Indonesia belum bisa memastikan apakah pesawat itu benar jatuh atau dibajak.
Sebelum hilang kontak pada pukul 14.09 WIB, pilot pesawat sempat mengontak menara pengawas meminta izin buat menurunkan ketinggian jelajah dari 3 kilometer ke 1,8. Saat itu pesawat diperkirakan ada di atas wilayah Gunung Salak, Jawa Barat.
Pesawat itu diawaki pilot dan ko pilot asal Negeri Beruang Merah. Dari daftar penumpang, pesawat itu mengangkut 50 orang, termasuk beberapa jurnalis dan staf kedutaan besar Rusia.
Rencananya beberapa operator penerbangan di Indonesia, yakni Batavia Air, Pelita Air, Aviastar, Sky Aviation, Kartika Airlines, dan sriwijaya Air bakal membeli pesawat buatan Rusia itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.
Baca SelengkapnyaPesawat penumpang ini diduga terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat patroli laut pada Selasa (2/1) sore.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaJepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaSetelah 30 menit melakukan penerbangan, Putin memuji TU-160M sebagai pesawat yang andal dan modern.
Baca SelengkapnyaMenurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca Selengkapnya