Merdeka.com - Rupa-rupa makanan dan minuman selalu melimpah di bulan puasa. Berbagai makanan yang mengundang selera banyak dijualbelikan, baik di pusat perbelanjaan modern atau pun pasar-pasar tradisional, bahkan di pinggir-pinggir jalan.

Masyarakat diimbau untuk waspada dengan maraknya makanan yang beredar. Tak sedikit di antaranya mengandung bahan-bahan yang membahayakan, dan disajikan secara tidak sehat.

Seperti yang terungkap saat Dinas Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta melakukan razia di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta Timur. Hampir semua tempat yang dirazia ditemukan banyak makanan yang mengandung bahan pengawet mayat atau formalin.

"Dari total 35 sampel daging dan ikan yang diuji ada beberapa makanan yang mengandung formalin yaitu ikan teri nasi dari Cibubur Junction, dan ikan kembung banjur,dan ikan kue dari Lotte Mart," ujar Kasie Mutu, Olahan dan Usaha Hasil Perikanan Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Rita Nirmala, Kamis (2/8) lalu.

Tak cuma itu, saat merdeka.com mewawancarai pedagang kolak pacar Cina di kawasan Manggarai, Jakarta Pusat, ditemukan zat pewarna kimia yang membuat kolak menjadi lebih terlihat segar. Hal ini terungkap dari pengakuan langsung si penjual kolak.

"Oh iya donk, jelas. Kan saya pakein pewarna biar menarik," ucap si penjual kolak spontan kepada merdeka.com Sabtu (4/8) kemarin.

Bukan cuma kolak, daging dan ikan saja yang disinyalir mengandung zat-zat berbahaya. Masih banyak lagi makanan-makanan yang beredar selama bulan Ramadan yang membahayakan. Banyak dijumpai makanan yang mengandung pemanis buatan. Enak sih rasanya, tapi dampaknya sangat berbahaya. Mulai bikin kulit memerah, bahkan sampai menyebabkan gangguan jiwa!

Masyarakat pun diminta untuk waspada agar tidak terkena dampak negatif dari mengkonsumsi makanan-makanan berbahaya tersebut. Karena, sakit itu mahal!

Makanan apa saja yang membahayakan dikonsumsi publik selama bulan Ramadan? Serta apa dampak-dampak yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan-makanan tersebut? Mari kita simak tulisan tematik merdeka.com edisi Minggu (5/8) yang mengupas tuntas dengan gaya bertutur yang khas.