Merdeka.com - Kendati status rumah Margriet adalah kontrakan, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) bersama dengan ormas Laskar Bali, serta Komunitas Harley Davidson Chapter Gastu Denpasar menggelar acara seremoni peletakkan batu pertama monumen Angeline di depan rumah Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar, Bali.

Pada kesempatan ini, seluruh rekan sekolah Angeline di SDN Nomor 12 Sanur, beserta guru dan kepala sekolah juga turut hadir pada peletakan batu pertama monumen Angeline. Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait berharap monumen Angeline akan menjadi pertanda terakhir bagi kekerasan terhadap anak.

"Kasus yang dialami Angeline ini bagian dari pengabaian hak-hak anak. Untuk menjadi Indonesia yang hebat adalah Indonesia yang bebas terhadap kekerasan anak," kata Arist, Senin (27/7) di Jalan Sedap Malam Denpasar.

Dia melanjutkan, saat ini tengah dalam situasi darurat kekerasan terhadap anak. Arist berharap dengan dibangunnya monumen Angeline akan membangkitkan kesadaran publik untuk memerangi kekerasan terhadap anak.

"Harapan kita, ini dapat dijadikan ikon perjuangan kita yang anti kekerasan terhadap anak," singkatnya dengan meyakinkan bahwa ini hanya serimoni saja dan sudah seizin lingkungan setempat.