Rumah dinas gubernur Banten rusak karena tak dirawat dengan baik
Merdeka.com - Kepala Biro Perlengkapan dianggap tak becus dalam melakukan pemeliharaan rumah dinas gubernur yang menelan anggaran sangat besar. Itu terbukti saat sidak Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno pagi tadi (5/8), ditemukan sejumlah kerusakan pada bagian internit rumah dinas. Hal tersebut diungkapkan Kordinator Umum Lembaga Kajian Independen Banten (LKI) Banten, Dimas Kusuma.
"Seperti kita ketahui bahwa kepala Biro Perlengkapan saat ini adalah pejabat baru yang sudah hampir 3 bulan melaksanakan tugasnya, namun sepertinya pejabat baru ini tidak mampu bekerja apapun dan tidak menunjukkan kinerja yang signifikan, buktinya bahwa pemeliharaan rumah dinas saja tidak di lakukan," kata Dimas.
Dimas mengatakan kabiro Perlengkapan sudah 3 bulan menjabat, dan seharusnya mengetahui permasalahan aset serta pemeliharaan aset negara. "Padahal pejabat baru ini merupakan pilihan dari Baperjakat yang katanya sudah sesuai dengan kompetensinya, namun nyatanya Baperjakat tidak mampu memilih pejabat yang becus bekerja, dan hanya memilih pejabat yang berdasarkan suka sama suka saja," ujar Dimas.
Sebelumnya diberitakan, Plt Gubernur Banten Rano Karno menolak untuk meninggali Rumah Dinas Gubernur Banten, hal tersebut diungkapkan Rano saat melakukan pemantauan ke rumah dinas Gubernur Banten yang berada di Kawasan Pendopo lama Gubernur Banten, di Jalan KH Syamun, Kota Serang.
Berdasarkan pantauan, Rano Karno mendatangi rumah dinas melakukan Inspeksi Mendadak ke Unit Layanan Pengadaan (ULP). Saat memasuki ruangan rumah dinas Rano sempat terkejut melihat kondisi enternit rumah yang jebol pada bagian dapur.
Rumah dinas yang dibangun disaat kepemimpinan Gubernur Banten Non aktif Ratu Atut Chosiyah, kini kondisinya sangat tidak terurus, selain kotor sejumlah mebeuler mengalami rusak dan situasi rumah terlihat sepi tanpa penghuni.
"Siapa yang mau tidur disini, setannya ada tujuh belas," ucap Rano sambil becanda saat memasuki ruang tengah rumah dinas.
Untuk diketahui rumah dinas tersebut di bangun dengan anggaran sebesar 16 milyar dan rencananya Rano Karno dalam waktu dekat akan menjadikan Rumah dinas tersebut sebagai museum peninggalan Banten.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Menarik Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Dulu Kantor Residen Priangan dan Dikunjungi Tokoh Dunia
Meletusnya Gunung Gede Pangrango menandai berdirinya rumah dinas gubernur Jawa Barat ini
Baca SelengkapnyaBanjir di Kota Pangkalpinang, 458 Rumah Terendam
Saat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaPotret Komplek Perumahan Milik Perusahaan Baja Terbesar di Indonesia, Pernah Ramai Penduduk Kini Terbengkalai Tak Terurus
Begini penampakan komplek perumahan milik perusahaan baja terbesar di Indonesia yang kini kondisinya memprihatinkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Pilih Berada di Luar Pemerintahan Ketimbang Gabung jadi Menteri Prabowo-Gibran
Ganjar Pranowo lebih memilih berada di luar pemerintahan dibanding mengisi jabatan menteri Kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo Setuju Alat Peraga Kampanye Ditertibkan
Pemerintah bisa menyediakan ruang agar alat peraga kampanye tidak merusak pemandangan.
Baca SelengkapnyaGempa M5,9 di Lebak Rusak Enam Rumah, BPBD Banten: Tidak Ada Korban
Gempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaWali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi Raih Kabupaten dengan Perencanaan Terbaik di Jawa Timur
Kabupaten Banyuwangi dinilai berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegritas.
Baca SelengkapnyaGanjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu
Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca Selengkapnya