Rumah 55 nelayan di Buleleng dibakar sepihak oleh massa adat
Merdeka.com - Massa warga adat lingkungan sekitar pelaba Pura Gubug di Dusun Tamblingan Desa Munduk Kecamatan Banjar, Buleleng, di Bali membakar puluhan rumah dihuni 50 kepala keluarga bekerja sebagai nelayan. Hal itu dilakukan lantaran para nelayan dianggap menduduki tanah adat.
Para penghuni rumah dibakar hanya bisa pasrah dan terdiam melihat rumahnya ludes. Rumah mereka dibongkar secara paksa oleh ratusan masyarakat tergabung dalam Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, terdiri atas Desa Munduk, Gesing, Umejero, dan Gobleg. Selain diusir dari wilayah itu, mereka yang sebagian besar hidup sebagai nelayan tepi danau ini hanya bisa menangis melihat rumahnya hancur.
Dengan mengenakan pakaian adat, ratusan masyarakat ini datang secara bersamaan. Beberapa orang dianggap penggerak langsung berteriak-teriak memberi perintah kepada massa.
"Bongkar!! Bongkar!! Bakar!! Pergi!" teriak ratusan warga dengan bahasa Bali.
Massa ternyata sudah melengkapi diri dengan peralatan. Ada yang membawa linggis, palu, kapak, cangkul dan kayu. Mereka langsung merusak dan membongkar bangunan rumah nelayan di pinggir Danau Tamblingan itu, tanpa memiliki rasa iba. Warga yang diusir hanya diam dan menangis tak bisa berbuat apa-apa. Mereka tak berdaya melihat ratusan massa yang datang. Syukur massa ini hanya menghancurkan rumah dan tidak menganiaya penghuni rumah.
"Saya pasrah saja, lagian saya dari kecil tinggal di sini. Hampir selama 27 Tahun. Rumah ini sudah turun-temurun. Terpaksa sekarang kami akan mengungsi ke rumah kakek di daerah Desa Munduk," kata seorang warga yang rumahnya dirusak, Komang Meriawan, Sabtu (25/4).
Meski begitu, aksi ini seolah direstui oleh aparat setempat. Bahkan perusakan itu disaksikan langsung oleh Klian Desa Pakraman Munduk Jro Putu Ardana, Pecalang Dalem Tamblingan, Satpol PP Kabupaten Buleleng, dan petugas gabungan TNI-Polri. Mereka pun cuma diam menyaksikan aksi warganya melakukan tindakan anarkis itu.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaLedakan di Bangkalan Mengakibatkan Sejumlah Rumah Rusak, Gegana Turun Tangan
Ledakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca Selengkapnya15 Menit Menegangkan Penyelamatan Balita Terkunci di Kamar Lantai 2 Perumahan Tangerang
"Maaah, maah," demikian jerit balita dari dalam ruangan terkunci.
Baca SelengkapnyaPeluk dan Cium Momen Prajurit TNI Pulang ke Rumah yang Sederhana
Ia disambut penuh air mata bahagia oleh anggota keluarganya. Rasa rindu kian pecah begitu saja melihat dia datang dan pulang.
Baca SelengkapnyaBahaya Ulang Tahun saat Bertugas, Prajurit TNI Ini Dapat Kejutan Tapi Enggan Terima
Tengah berulang tahun di lokasi tugas, sosoknya mendapat kejutan.
Baca SelengkapnyaNestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis
Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaPolisi Pastikan Ledakan di RS Semen Padang Bukan Bom, Penyebab Masih Diselidiki
Hasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca Selengkapnya