Rubinem nyaris kena bom saat nyinden di zaman Jepang

Merdeka.com - Pada keemasannya menjadi sinden di RRI, Maria Magdalena Rubinem nyaris saja menjadi korban pengeboman tentara Jepang di RRI. Saat itu Jepang tengah berupaya menguasai Indonesia dan beberapa kali melakukan serangan ke Yogyakarta.

Suatu hari, kantor RRI yang waktu itu dekat dengan kantor pos besar mendapat serangan bom dari Jepang. Beruntung baginya ketika pengeboman terjadi, dia belum sampai kantornya untuk mengisi acara sinden. Namun nahas untuk salah seorang temannya yang terkena bom.

"Saya waktu itu memang belum ke RRI, karena memang jadwalnya bukan pas kejadian jadi tidak harus cepat-cepat ke RRI," ujar Rubinem (89) kepada merdeka.com di warung gudegnya area Terminal Jombor, Sleman, Yogyakarta, Minggu (2/2).

Belum sampai kantor, dia mendapat kabar kalau kantor RRI terkena bom dari Jepang dan seorang temannya menderita luka, dia terdiam dan kaget.

"Saya terus di rumah saja, enggak ke RRI, kaget, itu sampai berdarah-darah katanya," kenangnya.

Setelah kejadian tersebut, Rubinem selalu merasa was-was jangan sampai kejadian tersebut menimpanya. "Ngeri, jadi saya sampai was-was kalau mau ke RRI, takut kalau nanti ada bom lagi," ungkapnya.