RSUD Pekanbaru telantarkan pasien, DPRD salahkan Bupati Bengkalis
Merdeka.com - Rasa sakit yang tak tertahankan di sekujur tubuh Jelita (44) akibat luka bakar yang parah dan organ tubuh yang lumpuh, imbas peristiwa kebakaran pada tahun 2007 silam, tidak digubris Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Pekanbaru.
Harapan Junihar Silaban (44), suami Jelita, untuk menyembuhkan sang istri juga nyaris kandas. RSUD Arifin Ahmad dinilai pemberi harapan palsu. Junihar hanya dijanjikan operasi amputasi oleh pihak Rumah sakit namun belum terealisasi.
"Saya membawa istri ke RSUD Arifin Ahmad ini sejak pada Minggu (22/2) lalu. Selama di sini, kami tidur di lantai, dikasih obat semacam anti denyut gitu, tapi tidak diinfus," ujar Junihar warga desa Simpang Intan kecamatan Pinggir kabupaten Bengkalis, Riau, Minggu (1/3).
Menanggapi hal itu, anggota Komisi E, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau menilai, kasus ini tamparan bagi pemerintah daerah Bengkalis yang dipimpin Bupati Herlyan Saleh.
"Ini tamparan bagi pemerintah daerah propinsi, khususnya yang menangani bidang kesehatan. Jangan sibuk mengurusi BPJS saja, tetapi hal kecil berupa pelayanan rumah sakit diabaikan," ujar Ade Agus Hartanto, anggota Komisi E DPRD propinsi Riau.
Menurutnya, kasus ini seharusnya menjadi atensi semua pihak, khususnya bagi dinas sosial setempat. Ini mengingat pasien adalah dari kalangan menengah ke bawah, yang sama sekali tidak memiliki keluarga untuk menetap sementara di Pekanbaru.
Jelita dan suaminya Junihar Silaban terpaksa tidur di lantai ruang pendaftaran beralaskan tikar plastik yang sangat tipis, karena diberi harapan oleh sang dokter rumah sakit pelat merah tersebut untuk menunggu konfirmasi operasi amputasi.
"Harus ada tindakan, Dinas Sosial mestinya memberi rumah singgah sementara jika pasien itu tak memiliki keluarga. Itu kan bisa dikoordinasikan antara rumah sakit dan Dinsos," kata politisi partai Gerindra ini.
Ade juga menyalahkan pemerintah daerah yang tidak sigap menelusuri permasalahan sosial seperti yang dialami Jelita. Pihak RSUD Arifin Ahmad juga seharusnya memberikan pelayanan yang baik, tanpa memilih dari mana mereka berasal. Bahkan, luka di tangan Jelita yang membusuk dianggap mengganggu aktivitas oleh pihak rumah sakit.
"Ini salah satu contoh kasus pelayanan rumah sakit. RSUD punya standar perawatan. Mungkin RSUD berpikir pasien tak perlu dirawat inap makanya diminta untuk menunggu jadwal operasi. Nah posisinya si pasien tak punya sanak saudara di sini, harusnya jangan dilepas begitu saja, koordinasikan dengan dinas terkait," kata dia.
Kasus Jelita barangkali contoh kecil kasus dari sekian banyak pasien yang mungkin yang mengalami hal serupa. Sebab itu, katanya lagi, pemerintah harus segera memikirkan solusi bagi rakyatnya kalangan menengah ke bawah.
"Dan mirisnya, kasus ini terjadi pada negeri yang dikenal kaya raya akan sumber daya alamnya," pungkas Agus.
Sedikit yang perlu diketahui, sebelumnya merdeka.com memberitakan Bupati Bengkalis Herlyan Saleh sempat diperiksa penyidik Kejaksaan Negeri Bengkalis. Pasalnya, Herlyan diduga memiliki rekening gendut, sebagaimana hasil temuan Kejaksaan Agung (Kejagung).
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaBarisan Pemuda Riau Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran
Pemuda memiliki peran penting pembangunan bangsa dan negara
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi
Kepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaPolisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaRibuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan
Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaPetani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau
Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca Selengkapnya2.000 Polisi Disiagakan saat Malam Tahun Baru Usai Insiden Kerusuhan Pemakaman Lukas Enembe
Hal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya