Merdeka.com - Trisno Rosul, warga Tegal nampak gelisah saat menyeruput kopi hitamnya. Sesekali, ia mencoba menghubungi seseorang melalui pesawat telepon selulernya. Sejak tiga hari lalu anak Rosul pamit naik Gunung Slamet, dan hingga kini belum kembali.

"Anak saya belum ketahuan di mana berada, HP-nya tidak aktif," kata Rosul, saat ditemui di Pos Pendakian Bambangan Purbalingga, Minggu (25/8).

Rosul mengatakan, anaknya, Rizkiawan Abdian (19), pamit kepada dirinya untuk mendaki Gunung Slamet pada Jumat. Rizki sendiri meluncur ke Purbalingga untuk bergabung dengan lima kawan pendaki dengan mengendarai sepeda motor pada pukul 08.00 pagi.

Rizki naik gunung bersama kawan-kawannya yang sedang kuliah di Universitas Negeri Semarang. Ia sendiri sudah beberapa kali naik gunung.

Setelah membaca berita tentang kebakaran Gunung Slamet, Rosul mencoba menghubungi anaknya itu. Namun hingga kini belum ada jawaban. Begitupun saat menghubungi rekan Rizki yang lain, telepon selulernya tidak ada yang aktif.

Khawatir dengan keselamatan anaknya, ia memutuskan pergi ke Pos Bambangan tempat Rizki melakukan pendakian. "Kami tiba di sini pukul 12.00 malam," katanya.

Sesampainya di Bambangan, Tim SAR belum mengetahui kabar Rizki. Begitupun dengan Tim SAR yang ada di Pos Pendakian Guci Tegal. Padahal, pada saat kebakaran sejumlah pendaki sempat dievakuasi melalui jalur Tegal.

"Kami berpikiran positif saja, barangkali mereka masih di pos 1 dan HP-nya baterainya habis," kata dia menambahkan.

Komandan Search Rescue Unit SAR Purbalingga, Arif Wahyudi mengatakan, pihaknya masih mendata pendaki yang masih berada di lereng gunung. "Kami fokus untuk evakuasi pendaki yang masih di atas dulu," katanya.

Ia mengatakan, Timnya saat ini sedang memerintahkan seluruh pendaki untuk segera turun dari gunung. Terutama di Pos 3 yang saat api disinyalir sudah mulai mendekat di pos itu. Ia menyebutkan, data terakhir yang masuk, masih ada 15 pendaki yang belum turun dan masih berada di sekitar pos 1.

Ratusan relawan dikerahkan. Sementara kebakaran terus meluas dan dibutuhkan helikopter untuk memadamkan api.