Romi rahasiakan tujuan hadir di sertijab Kemenkum HAM
Merdeka.com - Ketua Umum PPP versi Muktamar ke-8 di Surabaya Romahurmuziy (Romi) enggan membeberkan saat ditanya awak media terkait kehadirannya dalam acara serah terima jabatan (sertijab) di Kemenkum HAM. Romi memilih tutup mulut dan meninggalkan awak media saat menghadiri acara yang diperuntukkan antara Mantan Menkum HAM Amir Syamsuddin dengan Menkum HAM yang baru Yasonna Hamonangan Laoly.
Namun perlakuan berbeda didapat ketika awak media ketika mengonfirmasi terkait tudingan kubu SDA yang menyebut Muktamar hasil Surabaya tidak sah sehingga perlu diadakan Islah. Sekali lagi Romi mengklaim Muktamar yang memutuskan dirinya menjadi ketua umum itulah yang legal.
"Dalam kacamata PPP yang benar adalah ya Muktamar Surabaya, tidak ada lagi muktamar setelah itu. Karena Islah itu sudah dilakukan di Surabaya dengan dihadiri lebih dari 80 persen peserta muktamar kan. Apa lagi yang mau dilakukan muktamar dan mau memilih siapa lagi," kata Romi di Kemenkum HAM, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (27/10).
Terkait tudingan Kubu SDA yang menyatakan legalitas hukum Muktamar secara sah itu atas persetujuan dari mahkamah dan majelis syariah, Romi lagi-lagi mengklaim pihaknyalah yang sah. Sebab, ujar Romi, mahkamah atau majelis syariah itu sudah dilakukannya saat Muktamar di Surabaya, yakni mendapat dukungan penuh dari peserta Muktamar.
"Yang menentukan sah tidaknya muktamar itu adalah kehadiran peserta muktamar bukan soal mahkamah atau majelis syariah. Mahkamah itu melakukan mekanisme dan kita sudah jalankan. Yaitu menjalankan panitia untuk menjalankan muktamar dan itu sudah kita jalankan di Surabaya," kata Romi.
Diketahui, kisruh PPP antara kubu Romi dan SDA terus berlanjut dan semakin panas. Kisruh dipicu karena pilihan politik PPP di pilpres, dimana Romi ingin gabung ke Jokowi sementara SDA ingin ke Prabowo.
Polemik di internal semakin hebat ketika kubu Romi mengadakan Muktamar di Surabaya pertengahan Oktober lalu. Dengan keputusan, Romi diangkat menjadi Ketum menggantikan SDA.
Sementara itu, kubu SDA yang mengaku bahwa pihaknyalah yang sah secara hukum dan organisasi dan menyebut kubu Romi dan penetapannya sebagai Ketum tidak sah alias ilegal. Bahkan, kubu SDA menyebut jika Muktamar 30 Oktober nanti yang sah.
Saat era kepemimpinan Amir Syamsuddin, Kemenkum HAM tidak mau ikut campur menilai siapa yang paling sah duduk di struktur PPP. Kemenkum HAM ingin, internal PPP diselesaikan terlebih dahulu sebelum memutus pihak mana yang sah menjabat sebagai pengurus PPP.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR
"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaRomy PPP Ngebet Ingin Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen Berlaku Sekarang
Rommy menilai seharusnya keputusan itu bisa berlaku pada Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaRommy Ungkap Muncul Aspirasi PPP Jadi Oposisi
PPP tengah fokus mengawal penghitungan suara sampai KPU mengumumkan hasil Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PPP Minta KPU dan Bawaslu Turun Tangan Usut Peningkatan Signifikan Suara PSI di Pemilu 2024
Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romy meyakini ada ledakan yang tidak wajar dari suara PSI.
Baca SelengkapnyaMensos Risma Nangis Dengar Kesusahan Warga saat Rapat dengan Komisi VIII DPR RI
Risma menangis bahkan sampai menundukan kepalanya, wajahnya pun memerah. Dia terlihap mengucap air matanya dengan tisu.
Baca SelengkapnyaSeluruh Pihak Sudah Sampaikan Kesimpulan, Jubir MK: Waktunya Hakim RPH Hingga 21 April 2024
Fajar mengatakan para hakim akan melangsungkan rapat permusyawaratan hakim (RPH).
Baca SelengkapnyaMengenang Sepak Terjang Rizal Ramli, Menteri Berjuluk 'Rajawali Kepret' Era Jokowi
Rizal Ramli tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaFahri Hamzah Hembuskan Kabar Menteri NasDem dan PKB Mundur Pekan Ini
Mundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca Selengkapnya