Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rois Aam bukan jabatan yang harus diperebutkan kiai di Muktamar NU

Rois Aam bukan jabatan yang harus diperebutkan kiai di Muktamar NU Jumpa pers Muktamar NU. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur akan berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 Agustus 2015. Muktamar kali ini memiliki tensi yang lebih panas dibanding dengan muktamar-muktamar sebelumnya. Sebab, pemilihan Rois Aam kali ini tidak dipilih langsung one man one vote oleh peserta muktamar, tetapi ditentukan dengan sistem musyawarah untuk mufakat atau Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).

Tokoh senior PBNU KH Ma'ruf Amin mengatakan, Rois Aam harus betul-betul diduduki oleh orang yang tepat. Jabatan Rois Aam jangan sampai jadi rebutan antar kiai.

"Harus dicari orang yang memiliki kriteria, shobil maqom, ya dicari bukan diperebutkan. Karena orang di situ orang yang memiliki maqom. Paling tidak yang dekat, al-aqro bilal maqom, yang dekat, mendekati," kata Ma'ruf di Kantor MUI, Jakarta, Kamis (30/7).

Ma'ruf mengungkapkan, ada empat kriteria yang harus dimiliki seorang Rois Aam. Pertama, harus faqih, yaitu orang yang memiliki pengetahuan agama yang cukup luas, terutama dalam ilmu fiqih.

"Dia harus faqih? Kenapa? Karena dia pengaruh, pemimpin tertinggi. Kalau dia enggak ngerti faqih gimana?," ujarnya.

Kedua, kata dia, Rois Aam harus munadzin. Yaitu seorang organisator, karena NU itu kumpulan organisasi besar yang perlu nahkoda. Rois Aam itu nahkoda dan mengerti tata laksana orang, arahnya dan muatan yang dibawa, dia harus paham orang.

"Ketiga, dia harus jadi penggerak. Kenapa? Karena NU adalah gerakan, ulama, memperbaiki umat dan memperbaiki negara. Karena itu dia harus jadi dinamo, menggerakkan semua unit, bukan bergerak sendiri. Itu bukan dinamo namanya, gasing namanya. Jadi Rois Aam bukan gasing, tapi dia dinamo," jelas Ma'ruf.

Kriteria keempat, kata Ma'ruf adalah mutawarri' (orang yang terjaga). Baik pergaulannya, makanannya, perilakunya dan sikap lainnya.

"Untuk dapat kualifikasi begitu, tidak mungkin diserahkan ke wilayah atau cabang, tidak mungkin bisa ditetapkan siapanya, bagaimananya. Maka harus ada ulama-ulama khusus yang dipilih untuk mencarikan Rois Aam seperti itu. Maka itu yang disebut Ahlul Hali Wal Ahdi. Harus ada kriteria, tanpa kriteria jadi enggak jelas. Ahlul? Walakali," tutupnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen Siswa Seba Polri Laporan Pakai Bahasa Arab ke Komandan, Aksinya Bikin Kagum

Momen Siswa Seba Polri Laporan Pakai Bahasa Arab ke Komandan, Aksinya Bikin Kagum

Begini jadinya bila siswa Seba Polri izin masuk masjid pakai Bahasa Arab ke komandan.

Baca Selengkapnya
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI

Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI

Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.

Baca Selengkapnya
Nadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah

Nadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah

Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa ekstrakulikuler tak dihapus.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rukun Puasa dan Syarat Sah Pelaksanaannya, Umat Islam Wajib Tahu

Rukun Puasa dan Syarat Sah Pelaksanaannya, Umat Islam Wajib Tahu

Rukun puasa mencakup serangkaian aturan dan tata cara yang harus diikuti secara sungguh-sungguh dan ikhlas.

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
35 Kata-Kata Minta Maaf Idulfitri Bahasa Jawa, Tulus Menyentuh Hati

35 Kata-Kata Minta Maaf Idulfitri Bahasa Jawa, Tulus Menyentuh Hati

Ungkapan minta maaf dalam bahasa Jawa tidak hanya sekedar formalitas, melainkan juga mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang kaya.

Baca Selengkapnya
Usai Ramai Dikritik Wajib Lapor Barang Sebelum ke Luar Negeri, Ditjen Bea Cukai: Kebijakannya Tidak Wajib

Usai Ramai Dikritik Wajib Lapor Barang Sebelum ke Luar Negeri, Ditjen Bea Cukai: Kebijakannya Tidak Wajib

Aturan tentang pelaporan barang sudah dijalankan sejak tahun 2017 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 203.

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Kwarnas Minta Nadiem Tinjau Ulang Keputusan Ekskul Pramuka Tak Wajib, Singgung Karakter Bangsa

Kwarnas Minta Nadiem Tinjau Ulang Keputusan Ekskul Pramuka Tak Wajib, Singgung Karakter Bangsa

Kwarnas Pramuka menyayangkan keputusan Nadiem yang mencabut pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.

Baca Selengkapnya