Merdeka.com - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Rieke Dyah Pitaloka - Teten Masduki (Paten) mendesak Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), memberantas kampanye terselubung. Terlebih jeda 47 hari, dinilai rentan terjadi praktik kecurangan.

Desakan itu dilakukan setelah pasangan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar diduga meminta dukungan kepada sekitar 300 kepala desa di Cirebon (26/12).

"Kami tidak pernah mempersoalkan bantuan yang dilakukan, tapi soal meminta dukungan itu kami anggap pelanggaran," kata juru bicara yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Paten, Abdy Yuhana di kantor DPD PDI Perjuangan Bandung, Jumat (28/12).

Menurutnya, cara itu sudah melanggar aturan yang telah disepakati antara tim sukses dan KPU Jabar beberapa waktu lalu. Bahwa masa jeda ini tidak ada ajakan, melainkan baru tahap perkenalan.

"Tidak mungkin ratusan kepala desa bisa kumpul kalau tidak diajak, kan diaturan tersebut calon tidak dianggap kampanye kalau tidak mengumpulkan jumlah massa lebih dari 10 orang," terangnya.

Selain Panwaslu, dia meminta kepada setiap pasangan untuk tetap menjunjung tinggi sportifitas Pilgub Jabar 2013 ini. Jangan ada yang melanggar kesepakatan.

Terkait tindakan Heryawan tersebut, kubu Paten telah melapor secara lisan kepada Panwaslu. "Kita sudah secara lisan, tapi kita siap melaporkan juga secara tertulis," tandasnya.