Merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendesak supaya angkutan umum di kota kembang itu segera menurunkan tarif. Dia menyatakan hal itu harus dilakukan karena pemerintah juga sudah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pria akrab disapa Kang Emil itu meminta para sopir dan pemilik angkutan umum bisa berlaku adil terkait dengan menurunkan ongkos mengikuti harga BBM. Dia meminta supaya para pengusaha transportasi tidak berlaku culas dengan ngotot memberlakukan tarif tinggi meski harga BBM sudah diturunkan.

"Saya minta fair juga. Pas naik (harga BBM) maksa naik, ketika turun (harga BBM), enggak mau turun," kata Kang Emil kepada awak media di Bandung, Senin (19/1).

Kang Emil mengaku akan segera membahas penurunan tarif angkot melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, dan Organda. Dia pun mengisyaratkan tarif angkot di Bandung bakal menyesuaikan dengan turunnya harga BBM.

"Kita mau rapatkan minggu ini. Supaya tarif angkot proporsional. Ya siap-siap harga turun," ujar Kang Emil.

Namun, Kang Emil mengaku belum bisa menjamin penurunan harga BBM diikuti oleh penurunan di sektor harga bahan pangan. Menurut dia, berkaca dari situasi di masa lalu para pedagang ogah menurunkan harga jualan mereka meski harga BBM turun.

"Ini kan merepotkan masyarakat. Jadi saya imbau pemerintah pusat harus ada mekanisme baik, supaya masyarakat jangan terombang-ambing oleh naik turun seperti ini," ungkap Kang Emil.

Presiden Joko Widodo mengumumkan harga Premium turun dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 6.600 per liter. Sementara harga bahan bakar Solar juga turun dari Rp 7.250 per liter menjadi Rp 6.400 per liter. Padahal pada November tahun lalu, harga BBM bersubsidi sempat naik hingga Rp 8.500 per liternya dengan dalih mengurangi beban subsidi pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara.