Merdeka.com - Pasca ricuh di Lembaga Pemasyarakat Kelas I Kesambi Cirebon, Minggu (20/1) kemarin, Polres Cirebon Kota, Jawa Barat, mengamankan sejumlah orang. Bahkan enam orang napi sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Dani Kustoni di Cirebon menambahkan, selain menetapkan enam tersangka pihaknya juga mengamankan 10 orang napi sebagai saksi dalam insiden yang menewaskan satu napi itu.

"Korban meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit setempat. Polisi masih menunggu hasil visum tim dokter untuk memastikan luka yang mengakibatkan kematian korban," kata Dani. Demikian dikutip dari Antara Senin (21/1).

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas 1 Kesambi, Kota Cirebon, Teja Sukmana mengatakan, korban tewas adalah narapidana pindahan dari Lapas Sukamiskin atas kasus perampokan. Korban masuk Lapas Kesambi Kota Cirebon pada November 2012.

"Kami tidak melihat peperangan akibat dendam pribadi. Kejadian bersifat spontanitas saja, bahkan karena urusan sepele," ungkap Teja.

Menurut keterangan saksi mata, insiden itu terjadi saat seluruh napi sedang makan di ruangan makan sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu terjadi adu mulut antarnapi Blok A dengan F yang berujung tawuran.

Akibat tawuran itu, Frenki Hutubessy Bin Arie (29), warga Jalan Perkutut I Nomor 2 RT 7 RW 3 Kavling Harapan, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara Kota, mengalami pendarahan dan meninggal dunia. Ia dihantam dengan menggunakan benda tumpul.

Polisi berhasil mengamankan beberapa batu dan pecahan genting yang diduga digunakan untuk melukai korban, sedangkan benda tajam atau tumpul yang diduga untuk tawuran belum ditemukan.

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab kejadian tersebut.