Ribuan Balita di Bogor Sangat Kurus, Pemkab Upayakan Perbaikan Gizi
Merdeka.com - Sebanyak 354.759 balita di Kabupaten Bogor telah ditimbang. Dari jumlah itu, terdapat 3.391 balita yang diklasifikasikan sangat kurus, 16.018 balita kurus, 315.253 balita normal, dan balita gemuk 20.097 anak.
Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen menanggulangi 19.409 balita yang berstatus kurus dan sangat kurus. "Kita ketahui, gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia," kata Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan dalam kegiatan Rembuk Stunting di Ruang Serbaguna I Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, Selasa (21/6).
Menurut Iwan, pemerintah berkomitmen untuk melakukan percepatan perbaikan gizi dengan ditetapkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2013. "Perpres itu mengenai terintegrasinya pelayanan kesehatan, terutama kesehatan ibu, anak dan pengendalian penyakit dengan pendekatan berbagai program dan kegiatan di lintas sektor," jelas Iwan.
Zero Stunting 2023
Menurutnya, gizi buruk dapat menimbulkan masalah stunting kronis sejak bayi dalam masa kandungan, hingga berdampak pada gagal tumbuh dan perkembangan bayi, terutama dalam tingkat kecerdasan.
Dia juga menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor, telah menetapkan target zero stunting pada 2023.
"Berdasarkan hasil pemantauan status gizi balita melalui Bulan Penimbangan Balita (BPB) 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Bogor itu 9,89 persen, lebih rendah 2,8 persen dibanding 2021 sebesar 12,96 persen," kata Iwan.
Langkah Penanganan Stunting
Pemkab Bogor pun telah ikut serta dalam inovasi pendanaan pembangunan melalui bantuan keuangan kompetitif dari Pemprov Jawa Barat. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan percepatan Bogor bebas stunting.
Menurutnya, ada tiga kegiatan utama yang diusulkan Pemkab Bogor, yakni pemeriksaan anemia pada remaja putri dan ibu hamil serta pengadaan alat ukur antropometri kit, pemberdayaan masyarakat miskin berbasis komunitas menuju mandiri, serta pengembangan SPAM regional antardesa dan pembangunan tangki septik individual.
"Tiga usulan tersebut merupakan upaya penanganan stunting terintegrasi untuk mendukung penanganan kemiskinan dan masalah kesejahteraan sosial, sehingga menurunkan angka stunting di Kabupaten Bogor," tegas Iwan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru
Kabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi.
Baca SelengkapnyaBulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Usai Masa Tenang Pemilu 2024
Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memantau langsung Penyaluran Bantuan Beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor (15/2).
Baca SelengkapnyaUsai Pencoblosan, Bulog Kembali Salurkan Bansos Beras 10 Kg di Bogor
Penghentian penyaluran bansos beras dilakukan untuk menghindari politisasi terhadap program pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim
Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.
Baca SelengkapnyaWarga Bogor Jangan Khawatir, Stok Beras Aman Hingga Lebaran 2024
Pemerintah Kota Bogor memastikan stok beras aman hingga Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaGanjil Genap di Jalur Puncak Bogor Diberlakukan hingga Libur Tahun Baru 2024
Polres Bogor tetap melanjutkan rekayasa lalu lintas dengan alasan mengantisipasi kemacetan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Harga Beras Mulai Turun di Tengah Bulog Gencar Gelar Operasi Pasar di Bogor
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa harga beras di pasaran mulai turun.
Baca SelengkapnyaBocah TK Dibunuh di Buton Selatan, Mayat Ditemukan Tanpa Pakaian di Lubang Batu
Korban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaSungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun
Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca Selengkapnya