Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Relawan Hidayat-Didik diancam senjata api

Relawan Hidayat-Didik diancam senjata api Hidayat Nur wahid ke KPUD. merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Aksi premanisme yang dilakukan oleh diduga anggota TNI kembali terjadi. Kali ini menimpa relawan Hidayat Nur Wahid dan Didik Junaedi Rachbini. Diduga, mereka merupakan beking dari seorang pengusaha besi tua yang terganggu dengan adanya pemasangan atribut cagub dan cawagub dari PKS tersebut.

Dalam rilis yang diterima merdeka.com, Minggu (3/6), kejadian ini bermula ketika tim relawan sedang memasang spanduk dan banner di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Sabtu (2/5), sekitar pukul 21.00 WIB. Sejumlah orang berambut cepak tiba-tiba datang dan meminta relawan yang tengah memasang spanduk dan banner untuk mencopot. Mereka beralasan, tidak ada izin dari RT dan RW setempat.

Merasa tidak melanggar aturan, tim relawan menolak permintaan itu. Sebab, terdapat sejumlah banner dan spanduk dari kandidat lainnya yang dibiarkan berdiri meski tidak melalui izin RT maupun RW. Penolakan relawan ternyata membuat para pria berambut cepak itu naik pitam dan mengancam akan mencelakai mereka.

Karena tidak ingin terjadi keributan, tim relawan pasangan Hidayat-Didik memutuskan kembali ke posko yang berlokasi di rumah anggota DPRD DKI Jakarta, Tubagus Arif. Masalah ternyata belum selesai, karena para pria berambut cepak itu dengan membawa senjata tajam malah mendatangi posko dan menantang setiap orang yang berada di posko untuk berkelahi. Tantangan tidak dilayani dan keributan dapat dihindari.

Namun, pelaku memanggil seorang relawan, Nurdiansyah menuju rumah pengusaha besi tua yang berada tidak jauh dari posko Hidayat-Didik. Ternyata, dalam pertemuan itu, pengusaha meminta agar relawan meminta maaf sembari menunjukkan senjata api miliknya.

"Untung tidak saya siram pakai ini," ujar Nurdiansyah menirukan kata-kata pengusaha besi tua itu yang berbicara sambil mengangkat pistol. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh pengurus RW, yang sejak kejadian lebih banyak diam ketimbang menengahi keributan.

Humas tim relawan Hidayat-Didik, Hartono yang dikonfirmasi menyatakan, mereka menduga kuat para pria berambut cepak itu merupakan anggota TNI. "Karena rambut mereka cepak dan senjata api, tidak salah lagi, kemungkinan orang-orang daerah situ," ujar dia kepada merdeka.com, Minggu (3/6) malam.

Ketua Tim Advokasi Hidayat, Didik Zainuddin Paru menyatakan, arogansi dan aksi premanisme seperti itu tidak bisa dibenarkan dan hanya akan mencederai demokrasi. "Kita mengharapkan Pilkada berlangsung dengan aman, tertib, jujur, dan adil. Jadi aksi seperti yang dilakukan oleh pengusaha di Rawa Badak dan oknum TNI itu berlawanan dengan prinsip-prinsip demokrasi," katanya.

Zainuddin mengatakan akan menempuh jalur hukum untuk menghentikan aksi premanisme seperti itu. Untuk oknum TNI yang terlibat juga akan dilaporkan ke pihak-pihak yang berwenang. "Kita akan mengirim surat ke Panglima TNI. Meminta agar TNI netral dalam Pilkada DKI Jakarta," katanya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diduga Mark Up Dana Bantuan Pemprov DKI, 3 Pejabat Bekasi dan Kontraktor Ditahan

Diduga Mark Up Dana Bantuan Pemprov DKI, 3 Pejabat Bekasi dan Kontraktor Ditahan

Masih Yadi, kerugian negara sekitar Rp5 miliar sudah dikembalikan oleh tersangka.

Baca Selengkapnya
Belasan Remaja Lompat ke Sungai di Brebes Hindari Tawuran, Tiga Orang Diduga Tenggelam Terbawa Arus

Belasan Remaja Lompat ke Sungai di Brebes Hindari Tawuran, Tiga Orang Diduga Tenggelam Terbawa Arus

Sebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.

Baca Selengkapnya
13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang

13 Saksi Diperiksa Ungkap Senjata Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang

Kasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Nenek yang Diduga ODGJ Beli Nasi Padang dengan Uang Mainan, Aksi Penjual Tak Menolak dan Tetap Rendah Hati Ini Tuai Pujian

Nenek yang Diduga ODGJ Beli Nasi Padang dengan Uang Mainan, Aksi Penjual Tak Menolak dan Tetap Rendah Hati Ini Tuai Pujian

Meski membeli makanan dengan uang mainan, pria ini menyambut sang nenek dengan rendah hati

Baca Selengkapnya
Dito Mahendra Didakwa Punya 9 Senjata Api Ilegal, Berikut Rinciannya

Dito Mahendra Didakwa Punya 9 Senjata Api Ilegal, Berikut Rinciannya

Dari sembilan senjatanya tersebut tidak dilengkapi dokumen kepemilikan atas nama Dito.

Baca Selengkapnya
Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh

Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh

Saat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya
3 Orang Jadi Tersangka Penembakan Relawan Prabowo di Madura, Ada Kepala Desa

3 Orang Jadi Tersangka Penembakan Relawan Prabowo di Madura, Ada Kepala Desa

Selain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.

Baca Selengkapnya
Mengintip Budi Daya Madu Teran Khas Bangka Belitung, Bisnis Menjanjikan dengan Hasil Puluhan Liter Madu

Mengintip Budi Daya Madu Teran Khas Bangka Belitung, Bisnis Menjanjikan dengan Hasil Puluhan Liter Madu

Siapa sangka jika Bangka Belitung memiliki kekayaan alam selain timah, yaitu madu Heterotrigona Itama atau madu teran.

Baca Selengkapnya
Diduga Kelelahan, Ini Sederet Kasus Petugas Pemilu 2024 Meninggal usai Bertugas di Wilayah DIY dan Jateng

Diduga Kelelahan, Ini Sederet Kasus Petugas Pemilu 2024 Meninggal usai Bertugas di Wilayah DIY dan Jateng

Banyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.

Baca Selengkapnya