Relawan Anas berebut BlackBerry di Kongres Demokrat 2010
Merdeka.com - Proses pembagian telepon seluler BlackBerry oleh tim pemenangan Anas Urbaningrum dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat, empat tahun silam ternyata tak berlangsung mulus. Panitia penyelenggara (event organizer) yang bertanggungjawab membagikan 'si Berry Hitam' itu ternyata kewalahan karena para relawan pemenangan Anas berebut mendapatkan ponsel itu.
Kesaksian itu diungkapkan oleh Manajer Pemasaran PT Sarana Bangun Cipta, Rio Abdulrahman. Perseroan itu perusahaan penyedia jasa penyelenggaraan acara yang dikontrak Nazaruddin buat mengurus para relawan pemenangan Anas dalam Kongres Partai Demokrat 2010.
Rio mengaku sebenarnya daftar pekerjaannya tidak termasuk membagikan BlackBerry kepada relawan pendukung Anas. Tetapi karena dia diminta oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, maka dia melaksanakan permintaan itu sebagai bentuk layanan kepada konsumen.
"Pembagian BB itu menjadi pekerjaan tambahan. Pekerjaan kita kan dalam kontrak hospitality, mengatur orang-orang. Tapi last minute ada permintaan pembagian BB. Makanya sudah kita schedule di akhir," kata Rio saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (17/7).
Namun, Rio mengaku proses pembagian ponsel itu tidak sesuai rencananya. Sebab kenyataannya banyak para kader justru berebut mengambil BlackBerry.
"Karena waktu itu kondisinya crowded (padat) sekali dan tipikal orang partai dari daerah yang banyak omong dan marah-marah, distribusinya jadi enggak terstruktur. Mestinya dikasih ke orangnya langsung, realitasnya enggak bisa begitu. Orang banyak pada ambil-ambil sendiri," ujar Rio.
Meski pembagian BlackBerry berantakan, Rio mengaku tidak ada protes dari pihak tidak kebagian. Dia pun mengakui kurang maksimal saat membagikan ponsel.
"Kita akui screening kita lemah di pembagian BB itu," singkat Rio.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi menjelaskan, hal ini terjadi sebelum nama Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) berubah menjadi BAKTI.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan agar Indonesia berdaulat dalam industri ponsel dan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaKedaulatan teknologi informasi terancam dengan impor ponsel senilai Rp 30 Triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pemimpin tidak boleh memiliki rekam jejak pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaKepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaTKD Prabowo-Gibran Bali Optimis Raup 50 Persen Suara,
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca Selengkapnya