Rektor Unas dukung polisi berantas narkoba di kampus
Merdeka.com - Rektor Universitas Nasional (Unas), El Amry Bermawi Putra mengatakan, kampus Unas mendukung pihak kepolisian dalam pemberantasan jaringan pengedar narkoba. Dia berkeyakinan, Unas adalah kampus pertama yang menjadi pelopor berani mengungkap kejahatan narkoba di kampus tersebut.
"Tugas lembaga seperti perguruan tinggi adalah pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Saya ingin, kami semua ingin kampus bersih dari narkotika. Kedepannya Unas ingin menjadi model pemberantasan narkotika, dimulai dari Unas, kami berantas semua jaringan narkotika yang masuk ke kampus," katanya kepada awak media di Jakarta, Jumat (15/8).
Menurut Amry, lembaga pendidikan harus memperkuat sistem keamanan di internal kampus dalam memberantas peredaran barang haram tersebut di lingkungan kampus. "Saya sudah lama meyakinkan polisi masuk, saya bertanggung jawab, ini rumah saya. Karena kalau saya andalkan pegawai (satpam) lemah," imbuhnya.
Alumni FISIP Unas ini juga mengungkapkan, puncak masalah terjadi saat beberapa CCTV dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. "Pusatnya kemarin, waktu demo-demo memaksa, ini kami lakukan penggeledahan dan menemukan narkotika," ujarnya.
Amry menuding ada orang yang menghasut mahasiswa untuk melakukan tindakan anarkis tersebut. "Ada mahasiswa yang pintar, punya prestasi di luar, tulisannya jadi juara dan menjadi perwakilan Unas di ajang internasional. Tapi dengan hal seperti ini mereka jadi takut, cemas dengan hal seperti ini. Padahal hanya sedikit mahasiswa yang berbuat anarkis," tandasnya.
Amry membeberkan, dia bersama jajaran rektorat akan merenovasi tata letak ruangan Sekretariat Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk mencegah perilaku mahasiswa yang dekat dengan narkoba.
"Di belakang itu sudah ada usul dan pikiran. Ruang aula akan kami buat kantor bersama (UKM dan Sema) tapi tidak tertutup, kami kasih loker," tutupnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
Baca SelengkapnyaKendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan BPKP untuk mengaudit, investigasi atau mengetahui berapa besar kerugian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rektor juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendampingan bagi mahasiswa menjadi korban.
Baca SelengkapnyaNarkoba jenis LSD itu diimpor pengedar dari Jerman.
Baca SelengkapnyaSejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca SelengkapnyaAsep mengungkapkan, selama tiga bulan tersebut pihaknya telah mengungkap 11 kasus tindak pidana narkoba di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaKabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa terjadi saat polisi memburu pengedar narkoba
Baca Selengkapnya