Rektor UII: Panitia diksar jangan lari, kabur jadi DPO bisa didor
Merdeka.com - Panitia diklat dasar mahasiswa pecinta alam Universitas Islam Indonesia (Diksar Mapala UII) direncanakan kembali dimintai keterangan oleh Polres Karanganyar. Rektor UII Harsoyo menuturkan, pemanggilan 16 orang panitia akan dilaksanakan pada Selasa (31/1) pukul 09.00 WIB di Polres Karanganyar.
"Ada surat resmi dari Polres Karanganyar kepada Rektor UII. Intinya, guna kepentingan penyelidikan, Rektor UII diminta untuk menyerahkan 16 orang dari Mapala UII ke Polres Karanganyar untuk diperiksa sebagai saksi," ungkap Harsoyo.
Pihak UII akan bekerja sama dan berusaha menghadirkan 16 orang panitia ke Polres Karanganyar. Harsoyo mengimbau agar panitia bisa ikut ke Polres Karanganyar untuk diperiksa sebagai saksi dan bersikap kooperatif.
"Saya mengimbau supaya tidak ada yang melarikan diri. Sebab kalau kemudian ditetapkan menjadi tersangka kalau lari akan jadi DPO dan bisa didor saat ditemukan," ujar Harsoyo.
Harsoyo menerangkan sikap kooperatif atau menyerahkan diri bisa mengurangi masa hukuman jika nantinya ditetapkan menjadi tersangka. Meski begitu dia meyakini tidak akan ada mahasiswanya yang berencana melarikan diri.
"Besok akan saya antar sendiri ke 16 orang dari mapala UII ke Polres Karanganyar. Ini sebagai wujud tanggung jawab moral saya," tegas Harsoyo.
Harsoyo mengapresiasi langkah cepat dari pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus meninggalnya 3 mahasiswa peserta diksar mapala UII.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tiga orang mahasiswa UII tewas usai mengikuti acara pendidikan dasar atau The Great Camping (GC), yang digelar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UII di Gunung Lawu Lereng Selatan, Tawangmangu, Jawa Tengah yang digelar pada 13 hingga 20 Januari 2017.
Ketiga mahasiswa yang meninggal adalah Muhammad Fadhli (20), Syait Asyam (20) dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20). Fadhli, mahasiswa Teknik Elektro UII angkatan 2015, asal Batam tewas dalam perjalanan menuju RSUD Karanganyar, Jumat (20/1). Asyam mahasiswa Teknik Industri angkatan 2015 asal Yogyakarta tewas di RS Bethesda, Yogyakarta pada Sabtu (21/1). Korban terakhir adalah Ilham mahasiswa Hukum Internasional angkatan 2015 yang tewas di RS Bethesda, Senin (23/1).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah 2 Melapor, Polisi Buka Pengaduan untuk Korban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila
Sejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca SelengkapnyaDiduga Lakukan Pecehan, Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan
Polisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaPenjahat Tak Berkutik Usai 'Didor', Tiba di Kantor Polisi Malah Disuapi Makan Anggota jadi Sorotan
Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari
ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca SelengkapnyaKorban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Diduga Lebih dari Satu, Salah Satunya Pegawai Honorer
Korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan rektor Universitas Pancasila ternyata bukan cuma satu.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Buah
Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaUsai Diperiksa Polisi, Rektor UP Nonaktif Bersikukuh Ada Unsur Politisasi di Balik Laporan Pelecehan Seksual
ETH telah mengklarifikasi kepada penyidik Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan pelecehan seksual terhadapnya.
Baca SelengkapnyaPolisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan
Begini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya
Baca SelengkapnyaSederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca Selengkapnya