Rekonstruksi Ungkap Cara Ayah Tiri di Malang Siksa Balita Hingga Meninggal
Merdeka.com - Reka ulang atau rekonstruksi kasus pembunuhan balita oleh ayah tiri di Kota Malang menjadi pelampiasan warga yang geregetan dengan kekejaman tersangka Ery Age Anwar (36). Reka ulang menjadi tontonan warga yang sejak siang menunggu di lokasi kejadian perkara, Perumahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Rekonstruksi dikawal polisi bersenjata laras panjang.
Warga yang penasaran menyaksikan dari jarak dekat. Teriakan jengkel warga terjadi saat tersangka turun dari mobil. Tersangka dibawa masuk ke rumah dan menjalani adegan demi adegan. Suasana riuh kembali terjadi saat tersangka meninggalkan TKP.
Reka ulang berlangsung sekitar 15 menit. Tersangka memperagakan 20 adegan dari mengangkat korban hingga dibawa ke rumah sakit. Reka ulang berlangsung di kamar mandi, dapur dan rumah sakit, tempat tersangka berusaha meminta pertolongan setelah bayinya meninggal dunia.
"Inginnya dihukum seberat-beratnya, hukuman mati. Itu keinginan keluarga," kata Rendra Aziz Kurniawan, paman korban di lokasi, Kamis (7/11).
Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander mengatakan, tersangka melakukan 20 adegan. Hanya saja memang ditemukan sedikit perbedaan antara kejadian dengan berita acara pemeriksaan.
"Pada adegan keempat, yaitu saat tersangka menggendong korban yang membawa ke kamar mandi, di situ kondisinya awalnya terlentang. Sementara keterangan dalam berita acara, awalnya tengkurap," katanya usai memimpin reka ulang.
Tersangka Menginjak Perut Korban Hingga Pendarahan
Korban, kata Dony, dalam posisi terlentang, kemudian tersangka menginjak di perut korban satu kali. Kemudian korban berbalik dan diinjak kembali sebanyak dua kali di punggung korban.
Hal itu yang mengakibatkan pendarahan, yaitu robeknya usus besar korban. Saat itu korban menggigil dan menangis.
"Kemudian dibawa ke kamar tersangka dengan posisi korban menggigil, kemudian dilumuri dengan minyak telon," bebernya.
Karena masih tetap menggigil, selanjutnya digendong ke kamar sebelah dan diberikan teh panas. Korban kemudian mulai ngorok dan digendong kembali. kemudian kaki korban dipanggang di atas kompor agar terhangatkan.
Setelah tidak ada perubahan, korban dipakaikan baju dan dibawa ke rumah sakit. Namun sesampainya di Rumah Sakit Reva Husada, korban sudah tidak tertolong lagi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaKetika kebakaran kedua balita malang tersebut sedang tertidur dengan kondisi rumah dikunci dari luar
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaRumah Fikoh LIDA di Bangka Belitung baru saja habis terbakar. Berikut kondisinya yang sudah tak tersisa.
Baca Selengkapnya"Maaah, maah," demikian jerit balita dari dalam ruangan terkunci.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaNana Mirdad yang baru menemukan seorang bayi di dekat rumahnya langsung melarikannya ke rumah sakit
Baca Selengkapnya