Merdeka.com - Polrestabes Bandung menggelar rekonstruksi pembunuhan sekaligus pembakaran yang dilakukan Ryan Bella Perdana (23) terhadap alumnus Universitas Parahyangan (Unpar), Rudianto (24). Ada 71 adegan diperankan tersangka Ryan, mulai dari pertemuan singkat di minimarket Jalan Ciumbuleuit hingga upaya menghilangkan jejak dengan membuang barang bukti di Jalan RE Martadinata, Bandung.

Rekonstruksi diperankan langsung Ryan yang menggunakan topeng dan baju tahanan Polrestabes Bandung. Adapun korban menggunakan pemeran pengganti. Adegan berawal dari tersangka yang melakukan kopi darat di minimarket tak jauh dari kamar kos korban. Tak lama berselang mereka ke kamar kos yang ada di Jalan Rancabentang II nomor 1.

Di kamar kos yang ada di gang sempit ini, tampak dalam adegan 9, Ryan dan Rudyanto mulai melakukan perbincangan. Dari situ berlanjut dengan adegan korban memijat tersangka. Adegan membuka baju pun sempat diperankan. Hanya saja saat korban menempelkan badan terhadap tersangka, ada upaya pemberontakan.

Di adegan 19 tampak korban Rudyanto mengambil pisau dan menodongkannya kepada tersangka untuk mengajak berhubungan intim. Jika tidak korban mengancam akan menyebarkan semua rahasia, bahwa tersangka, gay.

Disitulah Ryan menghardik korban dengan mendorongnya. Berada di bawah ancaman akhirnya Ryan hendak kabur dan melihat ada batu untuk kemudian dihantamkan ke wajah korban.

Di adegan 33, Rudy masih terlihat bernyawa. Dengan kalap akhirnya Ryan menjerat leher dengan kabel laptop. Lalu menikamnya dengan pisau ke daerah dada dan perut korban (adegan 36).

Kemudian Ryan mengambil botol kecil di atas meja berupa alkohol 40 persen. Disulutlah alkohol itu dengan api yang juga disiramkannya ke kasur. Ryan pergi dengan kondisi api menyala dan membawa sejumlah barang termasuk handphone korban.

Untuk menghilangkan jejak, pelaku membuang barang bukti di Jalan RE Martadinata Bandung. Namun pelarian Ryan tidak berlangsung lama. Senin, 4 Agustus Ryan dibekuk di Jalan Logam, Bandung.

"Rekonstruksi diperankan tersangka sebanyak 71 adegan. Maksud dari rekonstruksi ini untuk mengetahui bagaimana tersangka melakukan kegiatan (pembunuhan)," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Nugroho Arianto, Jumat (22/8).

Menurut dia, apa yang diperankan tersangka tidak jauh berbeda dari hasil pemeriksaan. Terkait motif pun disebutkan dia, bahwa tersangka kalap menghabisi nyawa korban karena berada di bawah ancaman. "Motifnya karena memang (tersangka) menolak diajak berhubungan badan," tandasnya.