Merdeka.com - Ratusan mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) berdemonstrasi di depan kampusnya dan memblokir Jalan Sisingamangaraja, Medan. Mereka memprotes aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh 4 orang pria berambut cepak di dalam kampus mereka.

"Teman kami si Agung dipukuli sampai lebam-lebam. Pemukulan itu dilakukan empat tentara di dalam kampus," kata mahasiswa Fisipol UISU Fahrul Hafiz Efendi saat berujuk rasa di depan kampus UISU, Medan, Jumat (19/10).

Dia memaparkan, pemukulan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Agung sempat berselisih dengan mahasiswa FKIP berinisial A sehari sebelumnya. Namun, keributan itu sempat diselesaikan oleh rekan-rekannya.

"Sebenarnya sudah didamaikan, tapi sepertinya dia tetap tidak senang sampai memanggil abangnya yang tentara itu," ceritanya.

Saat akan masuk dalam kampus, keempat pria itu sempat menunjukkan benda mirip pistol. "Mereka tidak pakai seragam, malah pakai celana pendek, tapi ngaku dari Armed," papar Fahrul.

Keempat pria itu segera memukuli Agung. Namun peristiwa ini sempat terlihat oleh sejumlah mahasiswa dan pihak keamanan, mereka langsung melerai dan mengamankan keempat pria itu di auditorium.

"Sekitar satu jam kemudian empat orang itu dijemput dan dibawa PM berseragam, ku tengok tulisan di bajunya POM DAM/I BB. Si Agung juga sedang membuat laporan di POM," jelas Anto, mahasiswa Fakultas Hukum UISU.

Atas kejadian itu, mahasiswa melakukan unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap aksi kekerasan yang dilakukan aparat. Mereka juga memblokir jalan dengan cara membakar ban bekas. Arus lalu lintas sempat mengalami kemacetan.