Reka ulang pembunuhan tokoh ormas Bali, korban sempat minta ampun
Merdeka.com - Polisi melakukan reka ulang kasus pembunuhan terhadap Dewa Gede Artawan (31), tokoh ormas diduga dari kelompok Laskar Bali, yang tewas diserang segerombolan pria bercadar. Rekonstruksi digelar Kamis (9/6) siang, di lokasi kejadian di Banjar Dentiyis, Batuan, Sukawati, Gianyar, Bali.
Sejumlah warga dan beberapa pria berbadan kekar, diduga dari kelompok rekan korban, membanjiri lokasi rekonstruksi. Banyak kalangan meragukan para pelaku adalah orang yang menghabisi Artawan. Sebab, sejumlah saksi yakin pria menyerang korban berbadan kekar dan lengannya gempal.
Bahkan, saksi sempat menyebutkan ada lima pria turun dari mobil, dan dua pria memukuli rekan korban. Sedangkan tiga orang mengejar korban sambil menenteng pedang.
Meski demikian, dalam rekonstruksi ini, hanya dua orang saja berlaku sebagai eksekutor. Diperankan oleh Wayan BA dan I Nyoman S. Mereka memperagakan saat menyerang korban di garasi milik seorang warga. Bahkan kedua pelaku mengaku sebagai eksekutor ini menyatakan korban sempat teriak meminta ampun.
Rekonstruksi digelar sekitar Pukul 14.00 WITA, menyesuaikan dengan waktu kejadian. Reka ulang diawali dengan adegan saling serempet di jalan raya Batuan. Arus lalu lintas ditutup sementara hingga menimbulkan kemacetan panjang sekitar 30 menit.
Pada adegan pertama, korban dan rekan-rekannya saat itu melaju menuju Denpasar secara beriringan. Hingga di titik adegan pertama, dua rekan korban, yakni Budi dan Kadir, terjatuh ke arah kanan setelah terlibat serempetan dengan mobil ditumpangi para terduga pelaku.
Mendiang Artawan yang tidak terima temannya diserempet lantas mengejar mobil pelaku. Mobil itu diadang tak jauh dari mulut gang. Dari atas mobil, Nyoman S turun sambil membawa pedang. Mendapati lawannya menghunus pedang, korban berlari ke arah gang. Menyusul Nyoman, Wayan BA pun turun dari mobil sambil membawa pedang ikut mengejar korban.
Setelah itu, I Made E yang tidak bersenjata turun, tetapi hanya mengejar hingga mulut gang.
Hingga ke TKP, yakni kediaman Ni Nyoman Suk, korban terjebak hingga lari memutar-mutar dan akhirnya menghadapi dua eksekutor itu dengan tangan kosong. Kalah jumlah dan tanpa senjata, korban ditebas dan ditusuk I Wayan BA dan Nyoman S dengan pedang. Secara bergiliran Wayan BA dan I Nyoman S mengayunkan senjata ke tubuh korban.
Meski awalnya rekonstruksi berjalan sesuai keterangan, tetapi dalam 14 adegan digelar, terjadi sejumlah perbedaan pandangan di antara terduga pelaku.
Kapolres Gianyar, AKBP Waluya menyebutkan, dalam 14 adegan itu, semua berjalan sesuai keterangan kelompok mengaku sebagai pelaku pembunuhan itu. Namun demikian, polisi tidak langsung meningkatkan status mereka menjadi tersangka.
"Dari 14 adegan itu, korban terbunuh pada adegan kesepuluh. Nanti dari hasil evaluasi pra rekonstruksi ini, baru akan ditemukan petunjuk untuk menetapkan status masing-masing orang di kelompok ini," kata Waluya.
Dari hasil evaluasi, lanjut Waluya, nantinya secara bertahap akan ada penetapan status hukum kepada lima pemuda itu.
"Dari hasil kerja penyidik, tentunya akan ada penetapan tersangka di antara mereka. Tidak hanya pada lima orang yang menyerahkan diri, dari hasil pengembangan, mungkin saja ada penambahan orang untuk menjalani pemeriksaan," tutup Waluya.
Baca juga:
Pentolan ormas tewas bikin Bali kembali memanas
Bali mencekam lagi, pria bertato ditebas pria bercadar di Kuta
Kasus pembunuhan pentolan ormas jadi perhatian serius Polda Bali
Gubernur Bali akui sulit hentikan pertikaian antarormas
Polisi kejar 3 orang penusuk Nofri hingga usus terburai
Polisi ragukan pengakuan 5 lelaki jadi eksekutor tokoh Laskar Bali
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali jatuh sakit.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka setelah kelompok kerja penindakan DJKI Kemenkum HAM bersama dengan Korwas dan pihak ahli hak cipta melakukan gelar perkara.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaMomen 20 orang selalu buka bersama sejak 12 tahun lalu. Begini potretnya yang curi perhatian.
Baca SelengkapnyaKetiganya mendapat sanksi korve atau bersih-bersih lingkungan sekitar sebagai bentuk pembinaan.
Baca SelengkapnyaKorban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca Selengkapnya